Makan Bergizi Gratis di Cianjur Sudah Ada Sejak 2022, Targetnya Lansia
- Istimewa
Cianjur, VIVA – Pemerintahan baru Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, sedang menyiapkan program andalan mereka saat kampanye di Pilpres 2024 yakni makan bergizi gratis. Ternyata, program serupa juga sudah pernah diterapkan di daerah seperti di Kabupaten Cianjur.
Program serupa itu bedanya adalah makanan gratis untuk lanjut usia atau lansia yang hidupnya sendiri, jauh dari keluarga dan terlantar. Sementara yang disiapkan Prabowo-Gibran adalah targetnya anak-anak sekolah.
Program di Cianjur tersebut dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kabupaten Cianjur. Ketua, H. Tata menjelaskan program itu dimulai pada 26 Agustus 2022. Nama programnya Timbel (Titipan Makanan Bergizi Lansia) Kanyaah atau Timbel Kasih Sayang.
Sedangkan anggaran dari program tersebut berasal dari Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) ASN dan zakat dari Bupati Cianjur setiap bulan.
“Program ini gagasan Pak Bupati Cianjur, Herman Suherman, dan kami menjalankan mandat yang positif ini, " ujar H. Tata
"Semua menu makanan sudah memenuhi standar rekomendasi dari Dinas Kesehatan, jadi kami juga bertanggung jawab atas nilai gizi yang dikonsumsi lansia yang membutuhkan," jelasnya.
Jumlah penerimanya memang belum banyak, baru 110 Lansia, karena menyesuaikan dengan ketersediaan dana. Para Lansia tersebut mendapatkan dua kali paket makanan dalam sehari pagi dan sore.
Untuk biaya setiap paket Timbel tersebut adalah Rp 20 ribu perorang dalam sehari. Maka bila ada 110 lansia maka biaya perhari yang dikeluarka adalah Rp 2.200.000 atau perbulan berarti Rp 66 juta.
Program ini memberi manfaat bagi penerima. Mereka diantaranya terharu ketika menjelaskan dampak dari program Timbel Kanyaah.
“Sejak suami saya meninggal, tidak ada lagi yang bisa menafkahi saya. Anak perempuan saya yang menemani saya akan berangkat jadi TKW ke Arab Saudi. Untungnya, karena ada Timbel Kanyaah setidaknya saya tidak usah berpikir keras untuk bisa makan.” ujar salah satu penerima yakni Ibu Aan (69) memaparkan. Dia juga rumahnya yang terdampak gempa Cianjur, namun sudah menerima bantuan stimulan gempa Cianjur.
Pak Ebo (87), salah satu penerima lainnya mengatakan program tersebut sangat membantu mereka. Apalagi dirinya yang sudah lanjut usia dan mengidap disabilitas kebutaan.
“Saya dulu seorang petinju, tapi sekarang saya buta karena cedera otak. Kalau tidak menerima bantuan Timbel Kanyaah, sejujurnya saya juga bingung mau makan dari mana.” Pak Ebo berucap saat menerima makanan gratis di kediamannya beberapa waktu lalu.
UMKM Harus Dilibatkan
Tidak hanya bermanfaat bagi lansia penerima manfaat dari program Timbel Kenyaah ini. Tetapi, bagi UMKM juga mendapatkan manfaat karena mereka dilibatkan dalam penyediaan makanannya.
“Sudah dua tahun lebih saya jadi penyedia makanan untuk program Timbel Kanyaah, dan saya memiliki kepuasan tersendiri mengerjakannya. Saya dan istri sering dapat do’a baik dari penerima manfaat,” kata Abah Hendi (54), pemilik salah satu usaha UMKM penyedia makanan program ini.
Program ini juga menyentuh hati, karena mereka ikut serta member makan ke lansia. Bahkan menganggap ini seperti memberi makan ke orangtua mereka sendiri.
“Apalagi saya dan suami sudah tidak punya orang tua. Saya anggap mereka yang makan dari masakan kami seperti orang tua sendiri. Apapun rintangan kami dalam menyediakan makanan, akan selalu kami lewati karena kebutuhan masyarakat lansia,” kata ibu Dedeh (47), istri dari Abah Hendi. Dia menjadi juru masak.