Tak Dapat Parpol Maju di Pilkada, Crazy Rich Brebes Akan Menangkan Kotak Kosong Lawan Calon Tunggal
- TvOne/Tri Handoko
Brebes, VIVA – Meski penyelenggara pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Brebes, Jawa Tengah hanya akan ada satu calon tunggal. Namun, diprediksi pasangan calon tunggal yang diusung 11 partai politik (Parpol) , Paramitha Widya Kusuma dan Wurja akan terganjal oleh sejumlah gerakan memenangkan kotak kosong.
Salah satunya akan dilakukan oleh crazy rich Beny Santoso yang telah menyuarakan diri akan memenangkan kotak kosong di Pilkada Brebes.
Sebelumnya, nama Beny Santoso digadang-gadang sejumlah parpol untuk mencalonkan diri. Namun, menjelang pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Brebes di KPU setempat, justru dukungan sejumlah parpol mengusung pasangan calon Paramitha dan Wurja.
Benny Santoso yang dikenal sebagai bos bawang merah mengaku dirinya tak kebagian parpol untuk mencalonkan diri sebagai kandidat calon Bupati Brebes. Apalagi, ungkap Benny semua parpol telah diborong oleh calon tunggal.
"Mau maju gimana, wong rekomnya juga sudah diborong. Memang saya telat dalam memutuskan untuk jadi maju (mencalonkan) atau tidak, karena sedang mencari orang yang berkompeten untuk menjalankan bisnis saya," kata Beny Santoso kepada awak media, Selasa 10 September 2024.
Pembalap mobil yang baru saja memenangkan kejuaraan balap mobil internasional di Thailand pada akhir bulan Agustus kemarin, mengaku sempat mengira akan masih ada satu atau dua partai politik yang tersisa sebagai kendaraan politiknya untuk maju sebagai kontestan di Pilkada Brebes 2024.
Namun karena terlambat, Beny secara blak-blakan akan memenangkan kotak kosong, ketimbang memilih calon tunggal di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Brebes.
"Kalau saya sudah pasti memilih kotak kosong. Karena rekom yang diborong itu menandakan tidak ada demokrasi dalam Pilkada Brebes kali ini. Kalau pemilihan itu ada dua calon. Tapi kalau satu calon itu bukan pemilihan, tapi penunjukkan," ujar Beny sembari berkelakar.
Ia mengambil keputusan akan memenangkan kotak kosong di Pilkada Brebes, dengan harapan akan ada penyelenggaraan Pilkada selanjutnya sehingga dirinya akan maju untuk mencalonkan diri.
"Saya memang baru siap maju, tapi kan saya telat karena sebelumnya saya harus menitipkan usaha saya ke orang-orang yang berkompeten dan butuh proses butuh waktu yang agak lama. Saat saya sudah selesai dan sedang proses peralihan usaha, ternyata partai A sudah keluar rekom, partai B rekom rekom. Terus saya harus bagaimana," pungkasnya.
Laporan tvOne Brebes/Tri Handoko