Pramono Dapat Wejangan dari JK: Memimpin Jakarta Harus Santun, Fokus dan Berani

Bakal calon gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno Bertemu Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Bakal calon gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno mengaku mendapat wejangan dari mantan Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla alias JK.

Sambangi Sutiyoso, Dharma-Kun Diajak Keliling Museum Bang Yos

Hal tersebut diungkapkan Pramono usai melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya, Nomor 6, Jakarta Selatan.

"Yang saya juga dapatkan dari pak JK dengan pengalaman panjang beliau tadi beliau memesankan untuk memimpin Jakarta ini harus tenang, harus santun, harus fokus, berani memutuskan," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin, 9 September 2024.

RK: Pasangan Rido Tak Boleh Lakukan Money Politics

Pramono Anung-Rano Karno Daftar Cagub DKI di KPUD Jakarta

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Itu mudah-mudahan pak JK bapak sudah kenal saya lama sekali, saya akan melakukan itu dengan sungguh-sungguh dan mudah-mudahan ini akan bermanfaat untuk memajukan Jakarta," sambungnya.

Rano Karno Bakal Temui Anies, Bahas Masalah JIS yang Tak Kunjung Rampung

Pramono juga mengatakan, Jusuf Kalla merupakan sosok yang sangat ia hormati. Karena, kata dia, telah bersama-sama selama 20 tahun lebih di dalam pemerintahan.

Ia pun menilai Jusuf Kalla banyak menyelesaikan permasalahan warga Jakarta, salah satunya mengatasi banjir.

"Sebenarnya warga Jakarta harus berterima kasih kepada pak JK. ada satu momen dimana saat warga Jakarta ingin ke bandara dulu banjir tidak pernah terselesaikan. Orang tidak banyak tahu yang menyelesaikan pak JK, sehingga banjir menuju airport itu tertangani dengan baik. Maka hari ini, kami berdua dengan bang Doel banyak bertanya kepada pak JK tentang berbagai hal," kata dia.

Jika diberi kesempatan memimpin Jakarta, Pramono dan Rano Karno berjanji akan memulai sesuatu dengan mementingkan rakyat, bukan pribadi.

"Saya dan bang Doel berjanji saya mempunyai cara yang kurang lebih sama dengan pak JK memulai dari bawah memutuskan sesuatu bukan untuk kepentingan kami pribadi, dan kelompok golongan dan sebagainya tetapi untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya