10 Tahun Oposisi, SBY Singgung Ada Pihak Tak Ingin Demokrat Berada di Pemerintahan

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin, 9 September 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan menjadi oposisi selama 10 tahun merupakan jalan berat yang harus dilalui Partai Demokrat. 

Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5-6: Narasi Penolakan Dinilai Tidak Berdasar

Hal itu dikatakan SBY dalam acara Syukuran HUT Partai Demokrat ke-23 di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin, 9 September 2024. 

"Sepuluh tahun ini sebagaimana Ketua Umum, Bung AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) katakan tadi, bukanlah tahun yang mudah," kata Presiden RI ke-6 itu (2004-2009 dan 2009-2014) dalam sambutannya.

Cek Fakta: Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia, Anita Jacoba Gah Dipecat Partai Demokrat

SBY kemudian mengungkap ada pihak-pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di dalam pemerintahan. Hal inilah yang membuat Demokrat memilih menjadi oposisi. Padahal tujuan utama partainya hanya ingin berbuat kebaikan untuk masyarakat. 

"Ten years menjadi partai di luar pemerintahan, karena memang ada pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah. Kami ingin do something untuk rakyat kita, jalannya juga tidak mudah," jelasnya. 

Punya Visi Sejalan dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Wahono Dinilai Layak Pimpin Bojonegoro

"Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang benar, nasib partai yang ada di luar pemerintahan, sebutlah oposisi, juga tidak selalu mudah. Tanpa saya elaborasi, semua mengetahui dan merasakan tidak mudahnya itu," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, SBY juga mengatakan jalan Demokrat selama lima tahun terakhir juga tidak mulus. Dia bahkan menyebut, Demokrat akan hilang jika saat itu para kadernya jauh dari Tuhan.

"Lima tahun terakhir juga tidak mudah. Ada prahara yang luar biasa, yang kalau Tuhan dan sejarah tidak bersama kita, kita tidak berada di tempat ini hari ini, termasuk saya yang menggagas dan membentuk berdirinya Partai Demokrat, kita akan gone entah ke mana," pungkas SBY.

kil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan kepada awak media usai acara Internalisasi BerAKHLAK bertema “Menuju Kemendagri Ber-AKHLAK untuk Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Kamis, 21 November 2024.

Wakil Mendagri Sebut AI Dahsyat tapi Harus Bijaksana untuk Menggunakannya

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) memerlukan sikap bijaksana untuk kepentingan bersama.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024