Suswono Ingin Pilgub Jakarta Satu Putaran Biar Hemat Biaya
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Bakal calon wakil gubernur atau cawagub di Pilgub Jakarta, Suswono, menilai pelaksanaan pilkada di Jakarta lebih bagus satu putaran. Itu dikatakan politisi senior PKS tersebut, menyikapi sejumlah prediksi kalau kontestasi di Jakarta akan berlangsung dua putaran.
Alasan Suswono Pilgub Jakarta cukup satu putaran, kata dia agar anggaran yang dikeluarkan lebih hemat.
"Ya kalau soal prediksi itu sah-sah saja termasuk juga survei sah sah saja, yang penting bahwa kita akan ikuti aturan mainnya, kalau memang harus dua putaran ya dua putaran. Tapi kalau bisa sekali putaran, paling tidak bisa menghambat, mengurangi biayalah setidak-tidaknya," kata Suswono kepada wartawan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 8 September 2024.
Suswono menekankan dirinya dan Ridwan Kamil akan memperkenalkan program dan gagasan besar untuk warga Jakarta. Menteri Pertanian era Presiden SBY itupun meminta masyarakat tak khawatir. Sebab pasangan RK-Suswono berkomitmen untuk menambah berbagai program bagus untuk warga Jakarta ke depan.
"Kami akan berusaha secara optimal untuk memperkenalkan program-program, gagasan besar Jakarta baru Jakarta maju ini seperti apa setelah kami ditetapkan menjadi paslon sah," ungkapnya.
"Jadi tidak perlu khawatir nanti ada program-program bagus yang ke masyarakat akan dikurangi, enggak, justru kami akan tambah, kami akan perbesar ya," pungkas Suswono.
Sebelumnya diberitakan, Political Strategy Group (PSG) merilis hasil jajak pendapat warga Jakarta terhadap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta 2024 yang dilakukan sebelum pendaftaran ke KPU Jakarta. Alhasil, ditemukan penyelenggaraan Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran mengingat ada tiga pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang ikut berkontestasi.
Survei ini dilaksanakan pada periode 6-15 Agustus 2024, dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.540 responden. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.540 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ± 2,7 % pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Chairman PSG, Luki Hermawan mengatakan Jakarta merupakan salah satu provinsi yang selalu akan istimewa atas sejarahnya, penduduknya, dinamika sosial-politiknya dan budaya metropolitan yang menjadi perhatian publik. Sehingga, kata dia, Pilkada Jakarta 2024 ini akan menjadi penentu sejarah.
"Perhelatan Pilkada Jakarta di akhir November nanti akan menjadi titik penentu sejarah Jakarta segera setelah melepas statusnya sebagai Daerah Khusus Ibukota," kata Luki melalui keterangannya pada Minggu, 8 September 2024.
Sementara Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi menyebut Jakarta memang statusnya sudah bukan lagi sebagai Ibu Kota Negara. Akan tetapi, kata dia, Pilkada Jakarta berdasarkan pengalaman sebelumnya itu kemungkinan terbuka dua putaran mengingat ada tiga pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang daftar ke KPU Jakarta.
"Ada tiga calon, ada kemungkinan dua putaran. Karena kita juga punya pengalaman di 2017, tiga pasang kandidat itu dua putaran," jelas Ahsan.