Lawatan Prabowo Ke-4 Negara ASEAN Demi Perkuat Kerja Sama Pertahanan di Kawasan

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia YM Dato’ Seri Anwar Ibrahim
Sumber :
  • Kementerian Pertahanan

Jakarta, VIVA – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto melakukan lawatan ke empat negara Anggota ASEAN sejak Kamis, 5 September 2024. Adapun, Negara ASEAN yang disambangi Prabowo yaitu Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia.

Begini Tugas Gibran sebagai Plt Presiden, Gantikan Prabowo yang Sedang ke Mesir

Namun, Prabowo di tengah lawatannya itu juga sempat singgah untuk pertemuan tidak resmi dengan Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra dan ayahnya Thaksin Shinawatra, mantan PM Thailand periode 2001-2006.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menjelaskan kunjungan kenegaraan yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo itu untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di kawasan.

Prabowo Diberi Buku saat Bertemu Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Malaysia, Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agong, Sultan Ibrahim

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Kata dia, Prabowo tiba di Malaysia langsung menuju Istana Negara Kualalumpur untuk bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim. Dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk menjalin kerja sama pertahanan yang lebih erat dengan Malaysia.

Prabowo Diminta Turun Tangan Lakukan Reformasi Birokrasi

"Saya menghargai hubungan kuat antara kedua negara kita dan akan terus berusaha meningkatkan kerja sama, terutama bidang pertahanan. Saya menghargai harapan baik Yang Mulia dan berharap kemitraan kita terus berkembang untuk kepentingan bersama," kata Prabowo dilansir Antara pada Minggu, 8 September 2024.

Selain itu, Prabowo juga menyinggung pertemuan General Border Committee (GBC) Malaysia-Indonesia (Malindo) Ke-44 yang dijadwalkan berlangsung di Malaysia tahun 2024 ini.

Dalam pertemuan itu, Prabowo menyampaikan Pemerintah Indonesia fokus membahas kerja sama pertahanan dan keamanan di perbatasan dua negara, dapat kembali mengukuhkan kemitraan yang selama ini terjalin antara dua negara untuk kemakmuran di negara masing-masing dan di kawasan.

Prabowo mengawali lawatan Asia Tenggaranya ke Brunei Darussalam untuk bertemu dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan pada Kamis, 5 September 2024. Di Istana Nurul Iman, Prabowo dan Sultan Hassanal Bolkiah menjajaki peluang kerja sama bidang industri pertahanan.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menawarkan penambahan kuota beasiswa untuk para perwira dari Angkatan Bersenjata Brunei melanjutkan studi magister di Indonesia, tepatnya di Universitas Pertahanan (Unhan).

Prabowo melanjutkan lawatannya ke Vientiane, Laos, pada Kamis malam. Prabowo yang merupakan Presiden RI terpilih menemui Presiden Laos Thongloun Sisoulith, kemudian PM Laos Sonexay Siphandone pada Jumat, 6 September 2024 pagi.

"Kami memahami Indonesia dan Laos tidak hanya menjalin hubungan bilateral, tetapi kita juga berkomitmen menjaga stabilitas dan keamanan kawasan dalam kerangka komunitas ASEAN," kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk menyumbangkan keahliannya dalam penanggulangan bencana. "Kami juga berharap untuk terlibat dalam latihan bersama untuk meningkatkan respons kolektif terhadap bencana alam di kawasan," ujarnya.

Selanjutnya, Prabowo terbang ke Phnom Penh untuk bertemu Perdana Menteri Kamboja, Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet dan Presiden Senat Kamboja Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen.

Dalam pertemuannya di Kamboja, Prabowo mengatakan kemitraan yang kuat antara dua negara dapat berkontribusi kepada kesejahteraan dan pembangunan ASEAN secara keseluruhan. Makanya, penting bagi kedua negara untuk secara aktif menjajaki peluang kerja sama yang baru ke depan.

"Ke depan sangat penting bagi kedua negara untuk aktif mencari dan mengeksplorasi peluang baru untuk berkolaborasi, memastikan bahwa kemitraan kita tetap kuat dan responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul," pungkasnya.(Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya