RK di Depan Warga Betawi: Saya dan Pak Prabowo Bestie, Gampang Kalau Ada Apa-apa

Bakal cagub Jakarta, Ridwan Kamil saat menghadiri acara deklarasi dan selayang pandang bersama Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 6 September 2024.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta – Bakal calon gubernur (cagub) Jakarta, Ridwan Kamil atau RK memamerkan kedekatannya dengan Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto. RK mengklaim dirinya dan Prabowo merupakan bestie.

Prabowo Terima IHPS I Tahun 2024 dari BPK

Hal itu diungkap RK saat menghadiri acara deklarasi dan selayang pandang bersama Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 6 September 2024.

"Saya ada di koalisi Bapak 08 (Prabowo Subianto), presiden terpilih. Kebetulan beliau punya keinginan saya mengurusi wilayah ini, karena kami sudah se-bestie itu, saya kan tim debatnya ya, gampang kalau ada apa-apa. Pak Presiden butuh duit nih buat Bamus Betawi," kata RK.

MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Said Iqbal: Buruh Pabrik Bisa Calonkan Presiden Tanpa Harus Berkoalisi

Bakal cagub Jakarta Ridwan Kamil saat menghadiri acara deklarasi dan selayang pandang bersama Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 6 September 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Pria yang akrab disapa Kang Emil juga menyebut akan mudah meminta bantuan terkait anggaran untuk pembangunan Jakarta. Hal ini tentu karena hubungannya dengan Prabowo sefrekuensi.

Prabowo Sambangi Kemenkeu Cek Tutup Buku APBN, Sri Mulyani: Pertama Kalinya Presiden Datang

"Akan begitu kalau kompak. Tapi kalau Presiden dengan gubernurnya tidak sefrekuensi tentu kan boro-boro WA-WAan Pak. Bersurat saja dibalasnya bisa lama," tuturnya.

Bakal cagub Jakarta, Ridwan Kamil saat menghadiri acara deklarasi dan selayang pandang bersama Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 6 September 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

RK menjelaskan, jika hubungan antara presiden dan gubernur tidak akur maka yang dirugikan adalah masyarakat. Sebaliknya, jika hubungannya sefrekuensi maka rakyat akan mendapat keuntungan.

"Dengan kompaknya gubernur dan presiden yang diuntungkan percepatan pembangunan jadi berlipat-lipat. Itu rasa optimis saya, dalam kepala saya. Insyaallah kalau kami terpilih, Bapak Presiden juga akan dilantik bulan depan tanggal 20, saya melihat kejayaan Jakarta akan seperti itu," pungkas RK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya