Cak Imin Unggah Foto Berpelukan dengan Prabowo: Persahabatan Akan Terus Berlanjut
- Instagram @masimansukri
Jakarta, VIVA – Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ahmad Iman Sukri, baru-baru ini mengunggah sebuah foto yang menampilkan momen berpelukan antara Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin. Unggahan tersebut kemudian di-collab post dengan akun Instagram @cakiminnow.
Dalam foto tersebut, tampak Cak Imin dan Prabowo berpelukan dengan penuh kekeluargaan. Di atas gambar, terdapat tulisan yang pernah disampaikan Cak Imin ke Prabowo, "Persahabatan akan terus berlanjut, kebersamaan terus berlanjut."
Pesan itu jelas mengisyaratkan bahwa hubungan antara PKB dan Prabowo akan terus terjalin dengan erat, meskipun ada dinamika politik yang terjadi sebelumnya.
Langkah ini menjadi simbol keyakinan PKB setelah bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus).
Keputusan untuk bergabung dengan KIM Plus menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam strategi politik PKB, terlebih sebelumnya Cak Imin bersaing secara langsung dengan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024.
Pada Pilpres saat itu, Cak Imin bersama Anies Baswedan merupakan pasangan yang berhadapan dengan Prabowo-Gibran serta Ganjar-Mahfud.
Meskipun Cak Imin dan Prabowo awalnya merupakan rival dalam persaingan politik tersebut, kini terlihat adanya sinyal positif dari PKB mengenai hubungan mereka dengan KIM Plus.
Dalam keterangan foto yang diunggah, Iman Sukri menyertakan catatan menarik bahwa PKB adalah partai pertama yang mendukung Prabowo sebagai Presiden pada Pilpres 2024.
Hal ini menegaskan bahwa sebenarnya hubungan antara PKB dan Prabowo sudah terjalin, bahkan sebelum pengukuhan Prabowo sebagai Presiden ke-8.
“Fun Fact: PKB adalah partai pertama yang mendukung pak Prabowo @prabowo menjadi Presiden R1 dalam proses Pilpres 2024,” tulis Iman pada Rabu (04/09/2024).
Perubahan sikap ini menggambarkan dinamika politik yang seringkali terjadi di Indonesia, di mana rivalitas politik dapat berubah menjadi bentuk kerjasama baru sesuai dengan kepentingan strategis dan kebutuhan politik.