Ridwan Kamil Janji Hijaukan Jakarta Tiga Kali Lipat, Tanam Pohon yang Menyerap Polusi
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA - Bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil bertekad menghijaukan Jakarta tiga kali lipat. Salah satu caranya ialah dengan menanamkan pohon endemik. Janji ini disampaikannya bila terpilih menjadi gubernur pada Pilgub Jakarta ini.
Rencana diungkapkan Ridwan Kamil, usai bertemu Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo atau Foke di Museum Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu, 4 September 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Ridwan Kamil mengaku sempat mendapat pelajaran terkait tanaman endemik asli Jakarta.Â
"Tadi saya dikasih pelajaran endemik Jakarta (dari Foke). Karena salah satu visi kita menghijaukan Jakarta tiga kali lipat," kata Ridwan Kamil.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengaku, bakal mengkombinasikan tanaman endemik Jakarta dengan beberapa pohon yang ada guna menyerap polusi udara. Ridwan Kamil juga mengaku membasmi polusi udara juga menjadi salah satu program atau visi yang akan dilakukan ketika terpilih kelak.
"Nanti kombinasi endemik dan yang nyerap polusi untuk kehutanan. Ada pohon yang nyerap polusi lebih tinggi, insya Allah itu setahun pertama kita lakukan," kata dia.
Sebelumnya, bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) bertandang ke kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu, 4 September 2024. Ridwan Kamil juga bertemu dengan gubernur Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo alias Foke.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengaku terpesona dengan keindahan Danau Setu Babakan. Selain itu, Ridwan Kamil juga belajar budaya Betawi dari Fauzi Bowo.
"Tempat hari ini dilaksanakan di Setu Babakan, ada pusat budaya Betawi; ternyata Jakarta ada danau yang indah dan kuliner Betawi," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Setu Babakan.
Ridwan Kamil mengaku bersyukur karena telah mempelajari Kota Jakarta dari Fauzi Bowo. Ia menilai Fauzi Bowo merupakan seseorang yang punya pengalaman banyak.
"Ya, alhamdulillah, kita sebagai orang yang punya niat maksud ingin mempelajari, belajar, tentang apa itu Jakarta dan belajar baik, tentunya, yang paling pas adalah kepada para gubernur terdahulu, salah satunya Bang Foke, yang tentunya beliau punya pengalaman luar biasa. Saya berinteraksi dengan beliau saat masih kadis pariwisata, sekda, gubernur," ujar Ridwan.
Ia pun mengaku membahas berbagai persoalan dengan Fauzi Bowo, salah satunya masalah mengelola visi Jakarta sebagai pusat ekonomi meski ibu kota negara pindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
"Saya belajar banyak dengan beliau juga dalam perjalanan bagaimana mengelola visi Jakarta dengan pusat ekonomi walaupun Nusantara menjadi ibu kota baru; sebagai kurator IKN saya paham, butuh 20-30 tahun, untuk Nusantara menjadi kota sesungguhnya maka dalam rentang itu Jakarta masih menjadi pusat segalanya, pusat peradaban," ujarnya.