Ridwan Kamil: Jakarta Akan Tetap Jadi Pusat Aktivitas Selama 20 Tahun ke Depan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVAÂ - Ridwan Kamil (RK), bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2024 mengungkapkan visinya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang adil dan merata.Â
RK percaya bahwa meskipun Nusantara, ibu kota baru di Kalimantan Timur akan dibangun dalam dua hingga tiga dekade ke depan, Jakarta akan tetap menjadi pusat aktivitas penting.
Pernyataan tersebut disampaikan RK dalam acara deklarasi 'Relawan Berkah' di Bambu Apus, Jakarta Timur, pada Minggu 1 September 2024.
RK mengungkapkan bahwa ia dan Suswono akan maju dalam Pilkada Jakarta pada masa transisi, yaitu saat ibu kota negara telah berpindah ke Nusantara.
"Kami akan berkompetisi pada tahun yang menjadi tonggak sejarah, di mana Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara. Pertanyaannya adalah, bagaimana kami akan memimpin kota yang telah puluhan tahun menjadi pusat pemerintahan?," ujar RK.
RK menekankan pentingnya mendengarkan aspirasi warga Jakarta. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memulai dari nol, melainkan datang dengan pengalaman sebagai kepala daerah yang telah terbukti.
"Yang saya hormati, kami membawa pengalaman praktis. Kami bukan orang baru yang mencari pekerjaan dari awal, melainkan membawa konsep yang telah terbukti. Kami telah menunjukkan komitmen kami untuk mencintai dan mensejahterakan masyarakat," lanjutnya.
RK mengungkapkan bahwa selama lima tahun sebagai Wali Kota Bandung, ia telah mengelola kota dengan populasi sekitar 2,5 juta jiwa.Â
Kini, dengan pengalaman tersebut, ia siap untuk mengelola Jakarta yang memiliki populasi sekitar 10 juta jiwa.
"Perbedaan utama adalah Jakarta merupakan pusat dari Indonesia. Meskipun Nusantara akan menjadi ibu kota baru, proses untuk mencapai status kota global memerlukan waktu 20 hingga 30 tahun. Selama periode itu, Jakarta masih akan menjadi pusat dari segala aktivitas," jelas RK.
RK mengungkapkan rencananya untuk membuat Jakarta lebih adil dan merata, dengan fokus pada pengurangan polusi dan kemacetan.
Ia berencana untuk mendistribusikan pusat aktivitas ke area yang lebih luas daripada hanya di pusat kota seperti Sudirman-Thamrin.
"Kami ingin Jakarta menjadi lebih adil dan merata. Kami akan bekerja untuk mengurangi polusi dan kemacetan dengan mengatur agar tempat kerja dan tempat tinggal tidak terlalu jauh satu sama lain. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mudah beraktivitas, mengurangi kemacetan, dan menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Jakarta tidak hanya akan terpusat di Sudirman-Thamrin, tetapi akan mengalami pemerataan yang lebih baik," pungkasnya.