Pengamat Prediksi Jokowi Tak Akan Masuk Partai Apapun Termasuk Gerindra karena Alasan Ini

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Maruf Amin, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjalan keluar ruangan usai mengikuti acara penutupan Rapimnas Partai Gerindra di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Fauzan

Jakarta, VIVA - Pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Ardli Johan Kusuma mengatakan bahwa ketertarikan partai politik, termasuk Gerindra, terhadap Joko Widodo karena secara ketokohan masih memiliki pengaruh besar.

Dasar Hukum Presiden Terpilih Prabowo Subianto Untuk Menambah Kementerian

"Terutama untuk mendongkrak dukungan suara sehingga menjadi rasional bagi partai-partai politik untuk berharap Jokowi mau bergabung ke partai mereka," kata Ardli saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 1 September 2024.

Ardli berpendapat bahwa banyak parpol yang satu barisan dengan Jokowi menginginkan yang bersangkutan menjadi kader karena masih ada anggapan sebagai pendulang dukungan dari masyarakat.

Maju Pilkada Kalbar, Ria Norsan: Bayangkan Bapaknya Mengabdi di Golkar 30 Tahun, Dipecat Anaknya

Presiden Jokowi menghadiri apel kader dan penutupan rapimnas partai Gerindra

Photo :
  • VIVA/Rahmat Ilham

Hal itu dikatakan Ardli ketika ditanya terkait dengan pengamatannya pada penutupan Rapimnas Gerindra. Pada acara ini Jokowi dan Prabowo saling memuji. Bahkan, Muzani melontarkan pernyataan bahwa Jokowi sangat cocok mengenakan baju putih krem yang biasa dipakai kader Gerindra.

AHY: Sidang Kabinet di IKN Bahas Transisi Kepemimpinan

"Saya kira saat ini banyak partai politik menginginkan Jokowi masuk menjadi kader partai mereka, terutama partai-partai yang saat ini berada dalam satu barisan dengan Jokowi," tuturnya.

Meskipun ada yang mengajak gabung, kata Ardli, Jokowi akan lebih memilih berada di luar parpol karena bagi Jokowi itu lebih efektif ketimbang harus berada di dalamnya.

"Menurut pandangan saya, Jokowi tidak akan memutuskan untuk menjadi bagian dari salah satu partai. Dia akan berusaha berperan di luar partai politik, dan baginya hal itu lebih efektif untuk bisa melakukan konsolidasi pada masa yang akan datang," katanya.

Ilustrasi/Simpatisan dan kader Partai Gerindra.

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Apalagi, lanjut Ardli, saat ini anak dan menantunya juga sudah menjadi bagian dari partai yang berbeda-beda. Misalnya, Bobby Nasution sudah masuk Gerindra.

"Kaesang yang sudah menjadi Ketum PSI. Jokowi tentunya akan lebih memilih berada di luar partai politik," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku bangga ketika Presiden Joko Widodo datang ke acara apel kader mengenakan pakaian berwarna putih.

Baju putih merupakan pakaian khas yang sering dipakai Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan kadernya.

"Acara hari ini terasa istimewa karena baru pertama kali acaranya Gerindra dihadiri Bapak Presiden. Kami merasa bangga, tersanjung dan bangga, apalagi mengenakan baju putih, keren," kata Muzani dalam sambutannya di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu.

Muzani mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sering datang ke acara partai politik mengenakan baju dengan warna yang menyesuaikan nuansa parpol.

Kini, Jokowi menghadiri kegiatan Partai Gerindra yang menjadi rangkaian terakhir agenda besar partai dalam sepekan terakhir.

"Memang Pak Jokowi dalam beberapa hari terakhir dalam setiap menghadiri acara partai menyesuaikan dengan warna partai. Biasanya cinta terakhir yang akan bersemi di hati beliau," kata Muzani. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya