Ridwan Kamil Bakal Ubah Jakarta Jadi Kota Wisata Kelas Dunia
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Calon Gubernur DKI Jakarta 2024, Ridwan Kamil (RK), memiliki visi ambisius untuk menjadikan Jakarta sebagai kota wisata kelas dunia.
Menurutnya, potensi besar Jakarta untuk menjadi destinasi wisata internasional hingga kini belum terealisasi sepenuhnya.
Saat menghadiri deklarasi 'Relawan Berkah' di Bambu Apus, Jakarta Timur, pada Minggu 1 September 2024, RK menegaskan komitmennya untuk merancang Jakarta menjadi kota global yang mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara.
"Saya memiliki konsep untuk mengembangkan ekonomi mikro hingga merancang Jakarta sebagai kota global. Ciri khas dari kota global adalah ketika warga asing merasa nyaman dan memiliki kerinduan untuk kembali, karena kota tersebut menjadi pusat pergaulan dunia," ujar RK.
RK menekankan bahwa Jakarta akan ditata ulang dengan standar kota wisata internasional. Salah satu indikator kota dunia adalah keberadaan bus wisata yang menarik dan berwarna-warni.
"Saat ini, Jakarta belum sepenuhnya terlihat sebagai kota wisata dunia. Salah satu yang paling mudah dikenali adalah adanya bus wisata yang warna-warni, namun ini belum ada di Jakarta. Jadi, ketika turis datang untuk berkeliling, mereka masih merasa kebingungan. Konsep ini akan kita sempurnakan agar Jakarta lebih ramah wisatawan," jelas RK.
Selain itu, RK menyampaikan bahwa pariwisata di Jakarta tidak hanya akan berfokus pada hiburan glamor, tetapi juga pada pengembangan kawasan kampung.
Ia berencana untuk menata kampung-kampung di Jakarta agar bisa menjadi destinasi penginapan bagi wisatawan.
"Pariwisata tidak hanya tentang hiburan gemerlap, tetapi juga tentang kehidupan kampung yang autentik. Kami akan menata kampung-kampung agar bisa menjadi destinasi wisata, di mana wisatawan bisa menginap di rumah-rumah warga," ungkapnya.
RK juga menjelaskan bahwa konsep ini memungkinkan wisatawan untuk merasakan pengalaman unik dengan menginap di rumah warga lokal, dengan tarif sekitar Rp 300 ribu per malam.
"Selain menginap di hotel mewah, wisatawan akan punya opsi untuk tinggal di rumah warga dengan biaya Rp 300 ribu. Kelebihannya adalah mereka bisa menikmati sarapan sambil berbincang dengan tuan rumah, bahkan siapa tahu tahun depan mereka kembali sebagai bagian dari keluarga," tambah RK.
RK juga menyinggung rencananya untuk mengembangkan ekonomi mikro dengan mendukung warga lokal melalui pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan, serta memajukan kampung-kampung menjadi destinasi wisata yang layak.
"Ekonomi sila kelima akan kita terapkan, di mana konglomerat tetap diperbolehkan berbisnis sesuai aturan, sementara warga kecil akan dibantu melalui kredit tanpa bunga dan tanpa agunan. Kampung-kampung akan dimartabatkan menjadi tujuan wisata," tegasnya.
Sebagai bagian dari visinya, RK juga ingin menyelenggarakan sekolah khusus untuk ibu-ibu, yang dirancang agar mereka bisa berbisnis di era digital.
"Kami berencana membuka sekolah untuk ibu-ibu, agar mereka bisa berbisnis di era digital. Mereka tidak perlu keluar rumah, cukup memasak lebih banyak dan menjualnya secara online. Hal-hal kecil semacam ini akan menjadi fokus perhatian kami," pungkas RK.