Bantah Pecah Kongsi, Jokowi Tegaskan Saling Sayang dengan Prabowo

Presiden Jokowi menghadiri apel kader dan penutupan rapimnas partai Gerindra
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Ilham

Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu pecah kongsi dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kepala Negara menegaskan keduanya saling sayang.

Pakar Prediksi Penetapan Hasto Jadi Tersangka Pengaruhi Sikap Politik PDIP, Akan Bagaimana?

"Dalam beberapa kesempatan Pak Prabowo beberapa kali menyampaikan bahwa beliau merasa sangat cocok, merasa sangat sayang dengan saya, ya begitu juga, itu juga yang saya rasakan," ujar Jokowi dalam sambutannya di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Kepala Negara itu menyebut dirinya memiliki hubungan yang spesial dengan Prabowo. Jokowi juga menyebut keduanya saling menghormati.

Nasib tak Ada yang Tahu, Jenderal TNI Agus Subiyanto Dulu Ditolak Jadi Satpam

"Saya hanya ingin menyampaikan buat saya Prabowo Subianto itu sangat spesial. Saya sangat menghormati Pak Prabowo, sangat menghormati," ucapnya.

Presiden Jokowi menghadiri apel kader dan penutupan rapimnas partai Gerindra

Photo :
  • VIVA/Rahmat Ilham
Hasto jadi Tersangka KPK, Jokowi: Hormati Seluruh Proses Hukum yang Ada

Jokowi merasa sangat cocok dengan cara kepemimpinan Prabowo. Kepala Negara mengeklaim saat ini kedua pihak memiliki kepercayaan yang kuat.

"Di mana rasa kecocokan itu tumbuh karena rasa saling percaya, saling menghormati meskipun kadang ada perbedaan-perbedaan, itu yang sangat jelas saya rasakan, saya merasa saling percaya dengan Bapak Prabowo," ungkapnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro menyatakan bahwa isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan upaya adu domba yang sengaja dirancang untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan.

Juri Ardiantoro melalui keterangannya di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024, mengatakan spekulasi tersebut hanya akan menciptakan ketidakstabilan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.

"Jika ada upaya mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” katanya.

Juri mengatakan adu domba tersebut dirancang dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini, kemudian menyimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.

Juri menjelaskan bahwa fokus utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan.

Menurut Juri, Presiden Joko Widodo memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo yang merupakan Presiden Terpilih untuk menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan.

“Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor, bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya