Hati-hati! Anies Bilang Tak Sebar Nomor Rekening untuk Bikin Parpol Baru

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Sumber :
  • Youtube Anies Baswedan

Jakarta, VIVA – Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengklarifikasi tersebarnya formulir dan nomor rekening untuk membentuk partai politik (parpol) baru. 

OJK Minta Perbankan Blokir 10 Ribu Rekening yang Terlibat Judi Online

Anies menegaskan berencana membentuk parpol baru usai batal menjadi kontestan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Beberapa waktu ini beredar ada formulir, ada QR code, ada nomor rekening, ada yang minta untuk menyumbang, ada yang minta untuk mendaftar, ada terkait dengan partai dan ormas. Saya ingin tegaskan itu semua bukan dari saya," ujar Anies dikutip dari akun Instagram pribadinya, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Anies Baswedan Ucapkan Selamat ke Pramono-Rano: Kemenangan Rakyat Jakarta

Anies Baswedan mengunggah video dengan background foto Pangeran Diponegoro

Photo :
  • Youtube Anies Baswedan
  • Anies Baswedan mengunggah video dengan background foto Pangeran Diponegoro

    Photo :
    • Youtube Anies Baswedan
Respons Clara Shinta usai Dituding Jadi Penyebar Utama Video Gus Miftah, Nama Anies Baswedan Ikut Terseret

Anies mengatakan pihaknya tak pernah menyebarkan apapun. Namun, ia menyadari tingginya antusiasme publik ketika mengumumkan untuk membuat parpol. 

Kendati begitu, Anies tetap meminta masyarakat untuk berhati-hati. Khususnya bagi oknum yang memanfaatkan situasi.

"Saya paham antusiasme itu luar biasa besar, tapi harap hati-hati, harap kritis, dan sampai dengan hari ini, hari Sabtu 31 Agustus 2024, belum ada formulir apapun, belum ada edaran apapun," kata Anies.

Diketahui, setelah dipastikan tidak akan ikut dalam Pilkada Jakarta 2024 menyusul keputusan PDI Perjuangan (PDIP) yang mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur, Anies Baswedan menyatakan komitmennya untuk tetap berada di sisi warga Jakarta.

Akan tetapi, Anies menegaskan bahwa ia akan memperjuangkan isu-isu sosial dan ketimpangan Jakarta melalui cara lain, bukan dengan Pilkada.

Dorongan dari masyarakat agar Anies terlibat lebih jauh di dunia politik semakin kuat. Menurut Anies, banyak pihak yang menyarankan agar mantan Gubernur DKI Jakarta ini bergabung dengan partai politik.

Namun, Anies dengan tegas menolak untuk masuk ke partai politik. Ia beralasan bahwa tidak ada satu pun partai politik yang tidak tersandera oleh kekuasaan, sehingga sulit untuk bergerak bebas demi kepentingan rakyat.

“Ada yang usul saya masuk partai atau buat partai baru, kalau masuk partai, pertanyaannya ‘partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?’. Jangankan dimasuki (partai), mencalonkan saja terancam. Agak berisiko bagi yang mengusulkan,” kata Anies dilansir dari Youtube Anies Baswedan pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Meski demikian, Anies tidak menutup kemungkinan untuk membentuk organisasi massa (ormas) atau bahkan partai politik baru jika semangat perubahan dari masyarakat semakin besar.

“Kita lihat kedepannya, apakah lalu akan buat partai politik baru? Bila untuk mengumpulkan semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kegiatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang kami tempuh,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya