Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Anies Tinggi Tapi Ada Gerakan 'Politik Asal Bukan Anies’

Anies Baswedan menyampaikan keterangan usai gagal mencalonkan di Pilkada 2024
Sumber :
  • Youtube Anies Baswedan

Jakarta, VIVA – Elektabilitas Anies Baswedan terus meroket dalam berbagai survei Pilkada DKI Jakarta 2024. Salah satu survei yang menunjukkan keunggulan Anies adalah dari Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada Agustus 2024

Respons Clara Shinta usai Dituding Jadi Penyebar Utama Video Gus Miftah, Nama Anies Baswedan Ikut Terseret

Data survei ini mengindikasikan bahwa Anies berpotensi besar untuk kembali menduduki kursi Gubernur Jakarta dan bahkan menjadi calon presiden yang kuat di Pilpres 2029.

Namun Direktur LSI Denny JA, Denny Januar Ali menilai, di balik tingginya popularitas Anies, ada fenomena politik yang justru menghambat langkahnya dengan gerakan "Politik Asal Bukan Anies."

Pakar Bongkar Penyebab Kekalahan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Timses yang Blunder Jadi Sorotan

Dalam postingan LSI Denny JA yang disiarkan melalui akun Facebook-nya, jika Anies mendapat tiket pencalonan dari partai politik, besar kemungkinan dia akan sulit dibendung. Elektabilitas Anies yang kian meningkat bisa saja menjadikannya kandidat yang lebih kuat dibandingkan ketika ia mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.

Anies Baswedan, kembali menjadi sorotan setelah spekulasi mengenai kemungkinan dirinya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) semakin kuat.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
PDIP Sebut Anies dan Ahok Berkontribusi atas Kemenangan Pramono-Rano

Namun pada kenyataannya, Anies gagal maju di Pilkada 2024 baik di Jakarta maupun Jawa Barat, termasuk tiga partai yang pernah mendukungnya dalam Pilpres 2024.

Nasdem, PKS, dan PKB. Sebaliknya, ketiga partai ini kini memilih berpaling dari Anies.

"Bahkan tiga partai yang dulu mengelu-elukannya dalam pilpres 2024, Nasdem, PKS, PKB, malah berpaling," kata Direktur LSI Denny JA, Denny Januar Ali, Jumat 30 Agustus 2024 dikutip Facebook resminya.

Denny Januar Ali menjelaskan, Gerakan "Politik Asal Bukan Anies" ini bisa dilihat dari strategi yang berkembang di lingkaran dekat empat presiden, baik yang masih menjabat maupun yang sudah purna tugas. Meskipun gerakan ini mungkin bukan digerakkan langsung oleh para presiden tersebut, pengaruh lingkaran kekuasaan mereka jelas terlihat.

"Presiden terpilih Prabowo berkali-kali mengutip itu. Betapa kinerjanya sebagai Menhan dinilai 11 persen (Pada debat capres) oleh Anies dalam kampanye presiden tempo hari. Lingkaran Prabowo tahu persis betapa Anies menjadi Gubernur DKI periode sebelumnya karena bantuan Prabowo," kata Denny.

Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Lingkaran Prabowo tampaknya khawatir bahwa Anies sebagai Gubernur DKI 2024-2029 akan menjadi ancaman serius bagi upaya Prabowo mempertahankan kekuasaannya dalam Pilpres 2029.

Kemudian presiden Jokowi, Denny mengatakan, Jokowi sangat militan dalam menjalankan proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Jokowi memandang keberhasilan IKN membutuhkan konsolidasi jangka panjang, mungkin hingga dua dekade.

Presiden Jokowi

Photo :
  • Tangkapan layar

Sementara itu, Anies secara terang-terangan menyatakan sikapnya yang tidak mendukung proyek ini ketika menjadi calon presiden pada 2024. Hal ini tentu menjadi catatan besar bagi Jokowi dan pendukungnya, yang menginginkan penerus yang konsisten mendukung IKN.

Selanjutnya mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), "mantan presiden SBY juga memiliki kisah sendiri. Saat itu, SBY sangat bersemangat. Betapa tidak, ia merasa sudah ada komitmen Anies akan berpasangan dengan AHY sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024," tulis kata Direktur LSI Denny JA, Denny Januar Ali.

Namun, Anies justru memilih berpasangan dengan Muhaimin Iskandar. Hal ini memicu kekecewaan SBY yang merasa komitmennya dikhianati.

Kemudian dengan ketua umum Partai PDIP Megawati Soekarnoputri, menurut Denny, Megawati  masih menyimpan memori pahit dari Pilkada DKI 2017-2022, ketika Anies mengalahkan calon PDIP, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Photo :
  • YouTube PDIP

Selain itu, kedekatan Anies dengan kelompok-kelompok yang mengusung agenda NKRI Bersyariat dalam Pilkada DKI juga menciptakan citra politik agama yang bertolak belakang dengan nilai nasionalisme yang diusung oleh PDIP.

Namun timbul pertanyaan Apakah karier politik Anies Baswedan berakhir?

dalam tulisan Survei LSI Denny JA, meskipun Anies kini seolah terpinggirkan, politik selalu menyimpan kejutan. Anies memiliki modal politik yang besar: popularitas di atas 90 persen dan tingkat kesukaan di atas 70 persen.

Karier politik Anies masih mungkin bersinar jika ia mampu menciptakan panggung baru dan terus relevan dengan isu-isu penting hingga Pilpres 2029.

Gerakan "Politik Asal Bukan Anies" mungkin menjadi hambatan sementara, namun tidak menutup kemungkinan bagi Anies untuk bangkit kembali.

Menurut Denny, Politik adalah soal momentum, dan siapa pun bisa bangkit dengan strategi yang tepat di waktu yang tepat.

"Siapa yang sesungguhnya akan hilang atau malah lebih berkibar kembali dalam politik praktis kadang tergantung momen. Dan momen itu acapkali datang dengan cara yang tak terduga," Direktur LSI Denny JA, Denny Januar Ali, Jumat 30 Agustus 2024.

Cagub Cawagub Jakarta Pramono-Rano Karno bertemu Anies Baswedan

Anies Baswedan Ucapkan Selamat ke Pramono-Rano: Kemenangan Rakyat Jakarta

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan turut mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024