Mulyono dan Geng Disebut Gagalkan Anies Maju di Pilkada 2024, Istana Buka Suara

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan tugas-tugas para staf khusus presiden usai mereka bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

Jakarta, VIVA – Istana angkat bicara soal pernyataan Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Ono Surono yang menyebut Anies Baswedan gagal daftar Pilgub Jawa Barat disebabkan sosok "Mulyono".

ICW Catat 33 Provinsi Gelar Pilkada Terindikasi Kuat Punya Paslon Terafiliasi Dinasti Politik

Mulyono sendiri merupakan nama kecil Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nama ini diberikan oleh orang tuanya saat Jokowi lahir. Namun, karena sering sakit-sakitan, orang tuanya memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Joko Widodo.

Ari Dwipayaha, Koordinator Staf Khusus Presiden

Photo :
  • Antara/ Andi Firdaus
Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah termasuk Anies adalah urusan partai politik.

"Pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pemilukada adalah sepenuhnya menjadi urusan  partai politik atau gabungan partai politik," kata Ari kepada wartawan, Jumat, 30 Agustus 2024.

Ribuan Warga Kota Bogor Gelar Doa Bersama untuk Kesuksesan Dedie-Jenal dalam Pilkada 2024

Ari menjelaskan bahwa keputusan pencalonan atau tidak dicalonkannya seseorang diputuskan melalui mekanisme internal partai politik masing-masing. Ditekankan, setiap partai memiliki kedaulatan untuk memutuskannya.

"Jangan sampai, semua problem putusan internal partai, selalu dikait-kaitkan dengan Presiden," kata Ari.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Ono Surono mengungkapkan alasan partainya yang gagal untuk mengusung Anies Baswedan pada Pemilih Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.

Ono mengatakan, jika sosok Anies Baswedan ini menjadi opsi terkuat bagi PDIP untuk diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.

“Jadi Anies ini memang menjadi opsi bagi PDIP dan kita melakukan komunikasi dengan Pak Anies itu dari kemarin, mengerucut itu di sore hari,” kata Ono di KPU Jabar, Kamis kemarin.

Ono mengklaim, jika pengusungan Anies pun telah disetujui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Ini kan proses yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan ini merupakan kewenangan DPP Partai. Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pa Anies diusung di Jawa Barat,” katanya.

Ono Surono, Ketua PDIP Jawa Barat sekaligus anggota Komisi IV DPR RI

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

Ono menambahkan, bahwa hanya DPP PDIP yang tahu mengenai bagaimana hubungan partai berlambang kepala banteng itu dengan Anies Baswedan ke depan.

“Setelah beliau tidak jadi diusung di DKI dan kami tidak tahu cara persis proses yang dilakukan oleh DPP dan ibu ketua umum tapi kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies,” ujarnya.

Disinggung siapa kekuatan besar yang dimaksud, Ono menyebut sosok 'Mulyono' dan geng. “Mulyono dan geng,” tegasnya.

Foto ilustrasi Barang bukti uang dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Pengacara Tak Terima Gubernur Bengkulu Diproses KPK saat Masa Tenang Kampanye Pilkada 2024

Ditegaskan bahwa sikap KPK tendensius. Sebab, sikap pengusutan dilakukan ketika tak lama lagi waktu pencoblosan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024