Rano Karno Ungkap Perbincangan dengan Megawati Tentang Masa Depan Jakarta Usai Tak Jadi Ibu Kota

Bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno, mengungkapkan percakapannya dengan Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, tentang masa depan Jakarta setelah ibu kota negara dipindahkan ke Kalimantan. 

Penunjukan Artis Jadi Ketua Tim Sukses Pilkada Jalan Pintas Raih Popularitas, Menurut Pengamat

Rano yang ditemui di rumahnya di kawasan Cipete Jakarta Selatan mengakui bahwa meskipun tidak merasa terkejut, dia merasa tersentuh dengan kepedulian Megawati terhadap Jakarta. 

"Beliau bilang, 'Jakarta sebentar lagi akan ditinggal, bukan jadi ibu kota lagi.' Itu yang membuat saya berpikir," kata Rano dalam keterangannya di rumahnya, Jumat 30 Agustus 2024.

Maju Pilkada Kalbar, Ria Norsan: Bayangkan Bapaknya Mengabdi di Golkar 30 Tahun, Dipecat Anaknya

Bakal cagub-cawagub Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno tiba di RS Tarakan jelang pemeriksaan tes kesehatan, Jumat, 30 Agustus 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Ia merenungkan dampak besar yang akan dirasakan oleh Jakarta setelah tidak lagi menjadi pusat pemerintahan dan fokus pembangunan nasional.

Pembangunan Tak Berjalan jika Kotak Kosong Menang, Menurut Rumah Demokrasi

Rano mengungkapkan bahwa awalnya ia lebih memilih untuk fokus pada isu pendidikan dan budaya sebagai anggota Komisi X DPR RI. 

"Saya sebenarnya memutuskan untuk tidak maju lagi dalam politik di provinsi Banten dan lebih memilih fokus di Komisi 10," ungkapnya.

Namun, ucapan Megawati membuatnya mempertimbangkan kembali peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang Betawi, meskipun dia tidak menganggap dirinya asli Betawi, karena ia lahir dan besar di Jakarta.

Rano juga menyoroti tantangan yang akan dihadapi Jakarta setelah pemindahan ibu kota, terutama dalam hal anggaran. 

"Sekarang APBD hampir 85 triliun, tapi saat ibu kota pindah, pasti akan ada efek. Dengan efek ini, bagaimana kesejahteraan masyarakat di sini yang selama ini ditunjang dengan anggaran yang besar?" ujar Rano, sambil mempertanyakan sumber daya yang akan tersedia untuk menjaga kesejahteraan warga Jakarta.

Dalam percakapan tersebut, Rano juga menyinggung nama Pramono Anung, politisi yang disebut Megawati sebagai sosok yang mampu memikirkan konsep dan perencanaan Jakarta ke depan.

Meskipun Rano merasa bahwa Pramono lebih cocok di tingkat menteri daripada gubernur, ia tetap merasa bahwa ide-ide yang dibawa oleh Megawati dan Pramono layak untuk dipertimbangkan secara serius.

Rano Karno, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap Jakarta dan masyarakat Betawi, menyadari bahwa tantangan besar menanti Jakarta setelah kehilangan status ibu kota. 

Ucapannya mencerminkan keprihatinan yang mendalam terhadap masa depan kota ini dan komitmennya untuk berperan serta dalam mencari solusi bagi tantangan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya