Kabar Anies Diusung PDIP di Pilkada Jabar Kian Kencang, Pengamat Sebut Seperti Cari Kerja
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA - Pengamat sekaligus analis komunikasi politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Handri Satrio mempertanyakan langkah Anies Baswedan yang dikabarkan akan maju di Pilkada Jawa Barat.
Menurut pria yang akrab disapa Hensat ini, Anies terkesan seperti orang yang mencari kerja dalam pilkada tahun ini.
"Kok kayak cari kerja, ya, di Jakarta enggak bisa terus ikut pilkada di luar Jakarta. Ya, ampun segitunya," kata Hensat dilansir dari ANTARA di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.
Menurut Hensat, Anies seharusnya bersikap legawa ketika kesempatannya untuk maju di Pilkada Jakarta sudah kandas.
Hensat mengaku heran ketika mendengar kabar Anies berencana maju di Pilkada Jawa Barat.
Walau demikian, Hensat menilai kesempatan Anies untuk maju di Pilkada Jawa Barat memang masih terbuka. Hal tersebut dapat terjadi jika ada partai yang memiliki kursi cukup di Jawa Barat berkenan mengusung Anies.
Bendahara PDI Perjuangan Kota Bandung Folmer Siswanto sebelumnya mengungkapkan kans pasangan Anies Baswedan-Ono Surono untuk berlaga di Pilkada Jawa Barat adalah 95 persen dengan Anies sedang dalam perjalanan ke Bandung.
"Iya 95 persen. Apalagi Pak Anies sedang dalam perjalanan ke Bandung," kata Folmer saat dihubungi di Bandung, Kamis.
Kemungkinan itu, kata Folmer, adalah hasil pengerucutan dari sejumlah sosok yang semula digodok di internal PDIP untuk diusung di Pilkada Jabar bersama Ono yang merupakan Ketua PDIP Jabar.
"Kalau perkembangan di kalangan internal mengerucutlah. Dari beberapa nama yang beredar, seperti Sandiaga Uno, Susi Pudjiastuti, kalau diprediksi kemungkinan besar mengarah ke Pak Anies. Apalagi sedang di jalan," katanya.
Meski begitu, Folmer mengatakan kemungkinan itu belum pasti. Dia mengaku masih menunggu keputusan resmi.
Sejauh ini, yang mendaftar untuk Pilkada Jabar ada dua pasangan, yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang diusung Golkar, Demokrat, Gerindra, PSI, PAN, serta hampir semua partai non parlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo.
Kemudian pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie yang diusung PKS, PPP dan Nasdem. (ant)