Alasan PDIP Pilih Usung Risma-Gus Hans di Pilgub Jawa Timur
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Jakarta, VIVA – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah menjelaskan alasan partainya mengusung pasangan Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad atau Gus Hans sebagai bakal cagub-cawagub untuk Pilgub Jawa Timur 2024.
Said menilai, keduanya cocok disandingkan untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jawa Timur. Terutama mentang petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Risma yang kini masih menjabat Menteri Sosial, kata dia, merepresentasikan sosok nasionalis. Sementara Gus Hans mewakili santri.
"Bu Risma mewakili kaum perempuan, dan Gus Hans mewakili anak muda. Bu Risma representasi dari figur berpengalaman panjang dalam karir jabatan publik, dan Gus Hans mewakili intelektualitas. Jadi mereka berdua pasangan yang saling melengkapi," jelas Said dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus 2024.
Risma diketahui pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dua periode 2010- 2020. Saat ini, Risma menduduki jabatan sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Di sisi lain, Gus Hans yang menjadi pendamping Risma merupakan pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang dan Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Jombang. Gus Hans yang juga sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional malang melintang di dunia akademik.
Said menyebut, pihaknya akan mendaftarkan pasangan Risma-Gus Hans ke KPU Provinsi Jawa Timur hari ini, Kamis 29 Agustus 2024. Dia meyakini, pasangan Risma-Gus Hans akan membawa Jawa Timur lebih maju.
“Hari ini pasangan Risma-Gus Hans akan kami daftarkan secara resmi di KPUD Jawa Timur. Insya Allah pasangan Risma dan Gus Hans akan membawa pemerintahan di Jawa Timur lebih bisa dipercaya rakyat," ungkapnya.
"Miris, sebagai wilayah basis santri, tetapi pemerintahannya belakangan ini di obok-obok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalau pemerintahannya tidak amanah, dan tidak jujur, sulit Jawa Timur bisa lebih maju. Risma-Gus Hans akan resik resik kotoran di pemerintahan," jelas Said.