Pengamat Politik Nilai Anies Ditinggalkan Partai Politik karena Alasan Umum Saja, Apa Itu?

Anies Baswedan dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh saat acara Apel Siaga Perubahan
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan bahwa mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah ditinggalkan semua partai politik di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Harapan Warga Batak di Kota Depok: Jangan Lagi Ada Diskriminasi

Pasalnya, kesempatan terakhir Anies untuk bisa maju lewat PDI Perjuangan sirna. Partai berlambang banteng moncong putih itu justru mendaftarkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno ke KPU DKI Jakarta pada hari ini.

"Ya, kalau Pramono Anung dan Rano Karno diusung PDIP, artinya Anies tidak dapat partai. Anies tidak ada yang mengusung," kata Ujang dilansir dari ANTARA di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.

Survei PUSKAPI Pilkada Muba: Lucianty-Syafaruddin 45,5%. Toha-Rohman 49,6%

Anies Baswedan melakukan kunjungan ke kantor DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jakarta pada Sabtu siang, 24 Agustus 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Nama Anies santer dijagokan PDIP pada Pilkada Jakarta setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait aturan ambang batas pencalonan yang terbaru.

RK Tawarkan Kredit Mesra Tanpa Agunan ke Warga Jakarta: Biar Nggak Lari ke Pinjol

Namun, nama gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu tidak disebutkan dalam acara Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (cakada) Gelombang Tiga di kantor pusat PDIP, Jakarta, Senin.

Ujang menjelaskan apabila Partai Ummat dan Partai Buruh mengusung Anies maju di Pilkada Jakarta, mereka tidak memenuhi persyaratan sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait persyaratan ambang batas (threshold) pencalonan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah sekitar 7,5 persen.

"Jadi, Anies kelihatannya ditinggalkan, tidak dapat partai, ya itulah konsekuensi dari tokoh yang bukan partai," ujarnya.

Calon Presiden Anies Baswedan Hadiri Milad PKS ke-21

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menilai ihwal tersebut merupakan konsekuensi dari tokoh nonpartai yang dapat ditinggalkan oleh partai politik sewaktu-waktu. "Saya sih melihatnya hal yang umum saja, hal yang biasa saja ketika partai politik mengutamakan kadernya," jelas Ujang.

Selain itu, dia mengungkapkan ada kekhawatiran Anies tidak akan loyal pada partai politik pengusungnya bila tidak menjadi kader. "Tentu banyak pertimbangan yang dibuat oleh partai-partai itu, sehingga meninggalkan Anies," pungkasnya.

PKS, PKB dan Partai NasDem resmi meninggalkan Anies Baswedan dan mengusung Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.

Anies Baswedan saat sambangi markas DPW PKB DKI Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pada Minggu, PKS dan PKB bersama Nasdem dan sembilan partai politik (parpol) lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendeklarasikan pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya