Cuitan Lama Disorot, Pramono Anung: Twitter Era 2010 Itu Bercanda

Pramono Anung daftar Cagub DKI di KPUD Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Bakal calon gubernur (cagub) Jakarta, Pramono Anung merespons soal cuitannya yang disorot pengguna media sosial X (sebelumnya Twitter) karena dianggap seksis hingga misoginis. 

Hadiri Acara Wibu di Jakut, Pramono: Ini Potensi Pariwisata di Jakarta

Pramono mengatakan cuitannya pada tahun 2010 silam yang kini disorot pengguna X merupakan candaan saja. Hal itu diungkap Pramono usai mendaftar sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta bersama Rano Karno ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

"Jadi era di tahun 2010, orang-orang yang bermain Twitter itu eranya bercanda. seperti Tiktok sekarang," kata Promono kepada wartawan di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2024.

Mantan Wali Kota Batam Sebut Ansar-Nyanyang Sosok Potensial Pimpin Kepri

Pramono Anung-Rano Karno Daftar Cagub DKI di KPUD Jakarta

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Pramono mengakui cuitan lama yang disorot netizen saat ini dilakukan saat dia sedang bersantai dan bercanda.

Jelang Pencoblosan Pilgub Jatim, Survei Elektabilitas Khofifah-Emil Tertinggi

"Apa yang saya sampaikan di Twitter saya itu lebih pakai hastag 'nyantai ah' dan itu semuanya tentang becandaan," tuturnya.

Meski begitu, Pramono mengaku tidak menyesali cuitan tersebut karena dia mengeklaim tidak merendahkan orang lain atau menampilkan konten pornografi.

"Saya bertanggungjawab terhadap hal itu," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno resmi mendaftarkan diri untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. 

Kedua cagub dan cawagub dari PDIP itu mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Jakarta menggunakan oplet ikonik ‘Si Doel’ diiringi ondel-ondel hingga musik tanjidor, Rabu 28 Agustus 2024 siang.

Di tengah mencuatnya nama pasangan Pramono-Rano, media sosial dihebohkan dengan cuitan lama Pramono Anung di X (Twitter).

Dalam tweet lampaunya tersebut, pria yang akrab disapa Pram itu kerap membagikan cuitan vulgar yang menyinggung sejumlah area sensitif di tubuh manusia.

“Kesamaan LOKET dan TOKET.. Kalau pengen tahu sama2 DIINTIP.. #nyantai ah..,” demikian tweet Pramono Anung pada 12 November 2010 silam.

“Lelaki Indonesia pasti banyak yg setuju Adanya BANK SPERMA, selama NYETORNYA mudah dan enak.. #nyantai ah..,” contoh lain tweet Pram di tanggal yang sama.

Sontak, cuitan lampau Pram pun kembali jadi sorotan warganet di media sosial. Tak sedikit yang mengingatkan untuk berhati-hati dengan jejak digital.

“Emang harus hati-hati sama jejak digital,” komentar salah seorang warganet.

“Bener-bener jejak digital mengerikan, seremm,” timpal yang lain.

Selain itu, tidak sedikit pula warganet yang mempertanyakan mengapa para pejabat publik kerap membagikan cuitan bernada vulgar pada masa lampau.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya