Gerindra Lempar Sinyal Alihkan Dukungan ke Benyamin Davnie di Tangsel, Marshel jadi Tak Jelas?

Ilustrasi rapat akbar kader Gerindra
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, VIVA - Jelang hari terakhir pendaftaran Pilkada 2024, dinamika politik peta dukungan berpotensi berubah. Salah satunya yang terjadi di Pilkada Kota Tangerang Selatan atau Tangsel.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyampaikan pihaknya membuka peluang untuk mengusung calon Wali Kota petahana Benyamin Davnie di Pilkada Kota Tangsel 2024. 

Kata dia, langkah itu bakal ditempuh Gerindra jika Ahmad Riza Patria benar mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon wali kota. Adapun Gerindra sebelumnya mendukung Riza Patria yang berduet dengan Marshel Widianto.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

"Ya, kemungkinan sih ada dua situasi ya. Apakah kami akan mendukung Benyamin Davnie atau mengusung calon baru," kata Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA
PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

Namun, Habiburokhman ragu bila Gerindra mengusung calon baru selain Benyamin Davnie yang merupakan petahana di Pilkada Tangsel 2024, di sisa waktu pendaftaran pasangan calon Pilkada 2024.

"Dalam situasi yang demikian singkat, apakah mungkin pertanyaannya ya, mengusung calon baru yang tepat? Jadi, kalau sekadar hanya mencalonkan, kan takutnya enggak pas juga karena pencalonan ini," lanjut Habiburokhman.

"Kan pada akhirnya hitung-hitungannya harus kemenangan, bukan sekadar formalitas mencalonkan," ujarnya.

Maka itu, dia menyebut keputusan Gerindra soal sosok yang bakal diusung pada Pilkada Tangsel 2024 akan diambil dalam tempo 1 hari  ke depan.

Habiburokhman yang juga Wakil Ketua Komisi III itu mengatakan keputusan terkait sosok yang diusung di Pilkada Tangsel 2024 akan dibicarakan Gerindra bersama partai politik lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Ya, tetap dibicarakan dengan KIM apakah mungkin dalam waktu yang sesingkat ini bisa mendapatkan nama baru," imbuhnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya