Nasib Anies di Pilkada Jakarta Akan Tragis, Menurut Pengamat Politik

Anies Baswedan.
Sumber :
  • ANTARA Foto

Jakarta, VIVA - Pengamat hukum dan politik Damai Hari Lubis menilai Anies Baswedan berpotensi gagal berlaga di Pilgub Jakarta 2024 karena tak mau menerima masukan dari sebagian pendukung dan partai pengusungnya.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Menurut Lubis, situasi ini bisa berbeda jika Anies lebih terbuka terhadap usulan dari para pendukungnya dan menerima permintaan Ketua Umum partai pengusung untuk menjadi kader. Namun, Anies lebih memilih lain yang akhirnya membuat dirinya kehilangan momentum untuk kembali berkiprah sebagai kepala daerah DKI Jakarta.

Sehingga, PDIP mengusung Pramono Anung dan Rano Karno yang akhirnya mendaftar ke KPUD Jakarta, pada hari ini. 

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

"Tapi nasi sudah menjadi bubur. Anies yang tanpa kekuatan finansial dan akar partai (grass root) dan tidak memiliki keberanian sporadis melawan tirani. Akhirnya tragis, kehilangan momentum menjadi kepala daerah DKI Jakarta," kata Lubis ditemui di Markas Forum Aktivis Nasional (FAN) di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Agustus 2024.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Lubis juga menyoroti ironi, kendati Anies sukses menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022, namun partai-partai yang dulu mendukungnya di Pilpres 2024 seperti PKS, PKB, Nasdem, kini beralih dan meninggalkannya.

“Figur yang asli mengemban amanah malah tidak dihiraukan atau malah disia-siakan,” ujarnya.

Lubis juga menerangkan bahwa kredibilitas Anies selama ini diakui oleh lembaga seperti BPK dan KPK, meskipun KPK sempat mencoba menjadikan Anies tersangka dengan bukti yang dianggapnya tidak kuat.

Ilustrasi/Penyelenggaraan Pilkada serentak di Indonesia.

Photo :
  • VIVA.co.id/ANTARA FOTO

Menurut Lubis, akibat penolakan Anies terhadap saran-saran strategis, nama Anies kini hanya tinggal kenangan di dunia perpolitikan Indonesia.

“Jujur, yang berjiwa romantis ala emak-emak walau mereka bapak-bapak, banyak yang menangisi. Namun pendukung riil yang tidak kelabu dan dan tidak ditutup kelambu, walau Anies pernah melupakannya, namun tetap radikal mendukung di Pilpres 2024, mereka tidak bakal menangis,” kata Lubis.

Meskipun demikian, Lubis tetap mengakui bahwa Anies merupakan sosok cerdas, jujur, dan berbakat yang masih bisa menjadi aset bagi bangsa ini. 

“Anies jelas individu yang berbakat sebagai sosok seorang menteri di bidang edukasi atau dunia pendidikan formal. Anies tetap aset bangsa di negara tercinta ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya