Isu Keretakan Jokowi-Prabowo, Elite PD Sindir Ada Pihak yang Belum Move On dari Pilpres
- Instagram @jokowi
Jakarta, VIVA - Mencuat isu keretakan Presiden RI Jokowi dengan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto. Elite parpol pendukung pun buka suara soal rumor keretakan tersebut.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai isu keretakan hubungan Jokowi dengan Prabowo sebagai upaya adu domba dari para pihak yang belum move on dari Pilpres 2024. Cara-cara kotor itu diyakininya tidak akan berhasil.
"Terhadap isu ini, Pak Prabowo sudah merespons dengan lugas bahwa ada pihak-pihak yang mencoba mempraktikkan politik adu domba atau fitnah yang terindikasi akibat gagal move on. Meskipun demikian, kami optimis cara-cara seperti ini tak akan efektif," kata Kamhar, Selasa, 27 Agustus 2024.
Kamhar menekankan Prabowo tidak akan terpancing dengan fitnah tersebut. Dia optimistis dengan sikap kenegarawanan Prabowo. "Kedewasaan politik dan kenegarawanan Pak Prabowo serta para elite tentu tak akan terpancing dengan praktik politik picisan seperti ini," ujar Kamhar.
Lebih lanjut, dia mengingatkan, yang terpenting saat ini adalah semua elemen politik bisa bersama-sama bersinergi membangun Indonesia menjadi lebih baik. Ia juga berharap semua pihak mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka mewujudkan Indonesia maju.
"Saat ini yang penting dan mendesak adalah seluruh elemen, utamanya elemen politik bisa berkolaborasi dan bersinergi di masa Pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran mendatang untuk mewujudkan Indonesia maju," imbuhnya.
Sebelumnya, pihak istana buka suara soal isu keretakan antara Jokowi dengan Prabowo. Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro menyebut isu itu sebagai upaya adu domba untuk mengganggu agenda keberlanjutan pemerintah.
Juri mengatakan adu domba dilakukan dengan merangkai-rangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini. Kemudian, diolah dan disimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.
Ditegaskannya bahwa fokus utama pemerintahan Jokowi saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan. Menurut dia, Jokowi memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo memulai menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan nantinya.
"Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo," kata Juri.