Heboh Isu PDIP Batal Usung Anies, Rocky Gerung: Ada Dimensi Ideologis yang Hendak Dipertahankan
- Dok Anies Baswedan
Jakarta, VIVA - Isu PDI Perjuangan (PDIP) yang batal mengusung Anies Baswedan sebagai bakal cagub Jakarta jadi sorotan di tengah masa pendaftaran Pilkada 2024. Mencuat kabar, PDIP lebih memilih kader seniornya Pramono Anung ketimbang Anies.
Terkait itu, pengamat politik Rocky Gerung menganalisa isu batalnya Anies diusung sehingga memantik kehebohan. Menurut dia, PDIP berpikir, Anies bukan kader utamanya sehingga ada faksi di dalam partai berlambang moncong putih itu menganggap tak fair jika eks Gubernur Jakarta itu diusung.
Pun, dia menyinggung figur Anies dispekulasikan dengan kepentingan politik Pilpres 2029. Sementara, PDIP juga punya keinginan dalam kontestasi di 2029 melalui kadernya.
"Ideologis nasionalisme bukan satu-satunya keterangan tetapi sifat dari kaderisasi. Tentu Anies dibayangkan akan punya peralatan untuk masuk 2029. Sementara, PDIP tentu menuntut kader-kadernya supaya masuk 2029," kata Rocky dalam akun YouTube Rocky Gerung Official dikutip pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Namun, menurut dia, ada sudut pandang pragmatis alasan PDIP menginginkan Anies. Ia bilang cara PDIP itu hanya demi menghalangi Jokowi yang coba masuk terus ke dalam perpolitikan Indonesia.Â
"Jadi, itu suatu cara lain untuk melihat ada dimensi ideologis yang hendak dipertahankan PDIP. Karena PDIP itu partai kader dan kadernya yang seharusnya memimpin dan itu masuk akal," jelas Rocky.
Bagi Rocky, Ketu Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya cara berpikir tersendiri dalam menentukan keputusan politik. Meski, ia juga menilai Anies mungkin merasa belum ditolak dan hanya tertunda dideklarasikan PDIP.
"Anies sendiri merasa dia belum ditolak, mungkin tertunda. Itu karena Megawati mempertimbangkan banyak hal termasuk kan kita tahu Megawati punya kemampuan kontemplasi," tutur Rocky.
Dia mengatakan demikian karena dalam kontemplasi, Megawati mungkin membayangkan perintah atau tuntutan metasifik dari Soekarno alias Bung Karno.Â
"Jadi, alam pikiran Bu Mega selalu terhubung dengan metafisik dengan ayahnya itu. Itu hal yang dianggap biasa sebagai bagian dari kultur PDIP," ujar Rocky.Â
"Karena Bung Karno selalu dianggap sebagai penuntun pikiran dari Megawati dan Megawati adalah penuntun pikiran dari PDIP," sebut Rocky.
Anies sebelumnya dispekulasikan akan diusung PDIP sebagai bakal cagub Jakarta 2024. Mencuat kabar Anies dan cawagubnya yang juga politikus PDIP Rano Karno akan dideklarasikan di markas DPP PDIP dalam pengumuman calon kepala daerah gelombang tiga pada Senin kemarin.
Namun, dari enam pasangan bakal cagub dan cawagub, nama Anies tak diumumkan. Belakangan mencuat PDIP ingin mendorong kader seniornya yang juga mantan Sekjen DPP yaitu Pramono Anung maju di Pilgub Jakarta 2024.