Megawati: Ada Pemimpin Tak Mampu Tahan Gelora Kuasa, Pakai Instrumen Negara, Aduh Gawat!

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • Youtube PDIP

Jakarta, VIVA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan banyak rekan-rekannya dari negara tetangga bertanya mengenai peristiwa yang terjadi di Tanah Air. Megawati menyebut, di Indonesia ada pemimpin yang tidak mampu menahan gelora kekuasaan.

DPR Bakal Kaji Usulan soal UU Ketenagakerjaan Baru Bareng Pemerintah

Hal itu disampaikan Megawati usai menyerahkan surat keputusan (SK) rekomendasi untuk bakal calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024.

"Saya ini banyak teman loh, bukannya mau sombong. Di dunia nih saya banyak teman. Mereka ini semuanya pada nanya, Mega what happened in your country?" kata Megawati.

MK Minta DPR Buat UU Ketenagakerjaan Baru Terpisah dari UU Ciptaker

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Photo :
  • PDIP

Megawati heran dengan banyak pertanyaan dari teman-temannya tersebut.

MK Tegaskan Masa PKWT Tak Lebih dari 5 Tahun

"Terus aku pikir, ngapain nanya sama gua ya? Mestinya sama yang lain dong. Iya karena apa ini. Iya ada pemimpin yang tidak mampu menahan gelora kuasanya," lanjut Megawati.

Pun, dia menyebut, pemimpin tersebut bahkan melakukan segala cara untuk mempertahankan gelora kuasanya. Salah satunya dengan menggunakan instrumen negara. 

Meski begitu, Presiden RI ke-5 ini tak menjelaskan siapa sosok pemimpin yang menggunakan instrumen negara untuk mempertahankan kuasanya itu. Dia hanya menyebut hal tersebut membuat kondisi Indonesia semakin gawat.

"Melakukan segala cara termasuk menggunakan instrumen negara dan sumber daya negara. Aduh gawat!" tutur dia.  

Dalam pidato arahannya, Megawati juga sempat menyampaikan apresiasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas pencalonan pilkada. Dia menilai hakim MK masih punya nurani dan keberanian.

"Jadi, rakyat sekarang udah ngerti, terutama Alhamdulillah akhirnya MK hakim-hakimnya ternyata masih punya nurani dan keberanian," sebut Megawati.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya