PDIP Jawa Timur Didatangi Sejumlah Partai Jajaki Koalisi Lawan Khofifah-Emil

Partai nonparlemen silaturrahim ke PDIP Jatim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Surabaya, VIVA – Tujuh pimpinan partai politik non-parlemen di Jawa Timur, mendatangi kantor DPD PDIP Jatim di Jalan Kendangsari Surabaya, Minggu, 25 Agustus 2024. Mereka menjajaki kerja sama untuk berkoalisi pada kontestasi Pilgub Jawa Timur, mengusung pasangan calon penantang petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Khofifah-Emil)

Ridwan Kamil Tanggapi Tantangan Jakmania: Komitmen Dukung Persija Jakarta dengan Kenakan Jersey dan Perbaiki Fasilitas

Tujuh parpol yang bersilaturrahim ke PDIP Jatim itu ialah Partai Buruh, Partai Hanura, Partai Gelora Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, Partai Ummat, dan Partai Kebangkitan Nusantara. Mereka tergabung dalam Koalisi Jatim Menang.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Dewanti Rumpoko, mengatakan, kunjungan parpol non-parlemen itu untuk membangun komunikasi bersama menjelang Pilkada Jatim 2024. Itu menurutnya salah satu langkah strategis untuk membangun kekuatan baru dalam kontestasi pemilihan gubernur atau Pilgub Jatim mendatang.

Ini 3 Tersangka dan Peran Pelaku Pembacokan Saksi Paslon Cabup Pilkada Sampang Madura

“Mereka bersilaturahmi untuk berkomunikasi dengan kami terkait bagaimana menghadapi pilgub di Jatim,” kata Dewanti Rumpoko dalam keterangannya, Senin, 26 Agustus 2024.

Di pertemuan tersebut, lanjut Dewanti, juga dibicarakan penyamaan visi antara Koalisi Jatim Menang dengan PDIP menghadapi Pilgub Jatim 2024. Di forum itu ditemukan kesepakatan bersama. Intinya, pertama, ingin mengusung calon gubernur sendiri untuk melawan bakal calon petahana atau inkumben.

LSI Denny JA di Pilkada Pontianak: Edi-Bahasan 72.7%, Mulyadi-Harti Hartidjah 19%

"Kedua, misi teman-teman dari non-parlemen ini adalah mengusung pemimpin yang mengakomodir kepentingan wong cilik, yang memang menjadi dasar perjuangan PDI Perjuangan,” beber Dewanti.

Sementara itu, Koordinator Koalisi Jatim Menang, Mohdor Ali, menegaskan bahwa pertemuan itu merupakan bagian dari upaya untuk menganalisis peta politik di provinsi ini. “Pertemuan bersama PDI Perjuangan ini kami manfaatkan untuk menganalisa, memotret situasi politik di Pilgub Jatim. Dari sini ada satu visi misi yang kita bangun bersama, dan ke depan kita akan terus berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih konkret,” terangnya.

Politikus Partai Hanura itu menambahkan, koalisi partai non-parlemen Jawa Timur berharap dapat mengusung sosok pemimpin yang benar-benar mampu merangkul aspirasi masyarakat.

“Prinsipnya, partai-partai nonparlemen Jatim mengharapkan sosok pemimpin yang sejuk di hati masyarakat Jatim, yang merangkul aspirasi mereka,” tandas Mohdor.

Sebelumnya, partai non-parlemen di Jatim merapatkan diri setelah adanya putusan MK tentang ambang batas pencalonan yang dipakai pada pelaksanaan Pilkada 2024. Bermodal kekuatan 3,5 persen suara, partai nonparlemen yang tergabung dalam Koalisi Jatim Menang itu berharap bisa ikut serta menentukan nasib Jawa Timur lima tahun ke depan.

Selain PDIP, partai yang memiliki kursi di DPRD Jatim dan belum menentukan calon di Pilgub Jatim hingga detik ini ialah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai yang baru melaksanakan muktamar di Bali itu juga bisa mengusung calon sendiri. Sebelumnya, PKB diisukan akan berkoalisi dengan PDIP di Pilgub Jatim. Namun sampai sekarang itu belum terwujud.

Sejauh ini, baru pasangan petahana Khofifah-Emil yang sudah siap maju di Pilgub Jatim. Paslon ini dikabarkan akan mendaftar ke KPU Jatim pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya