Adies Kadir Tegaskan Munas XI Partai Golkar Tidak Melanggar AD/ART
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir menanggapi santai adanya pihak yang menggugat Munas XI Partai Golkar, dengan terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Golkar pada Rabu, 21 Agustus 2024. Menurut dia, tidak ada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai yang dilanggar dengan digelarnya Munas Golkar pada Selasa, 20 Agustus 2024.
"Silakan aja orang mau menggugat, semua punya hak untuk menggugat. Kami hadapi saja sesuai aturan AD/ART, serta ketentuan hukum dan konstitusi. Karena kami yakin betul tidak ada AD/ART yang dilanggar dalam Munas XI Partai Golkar," kata Adie kepada wartawan Sabtu, 24 Agustus 2024.
Anggota DPR RI ini menjelaskan semua proses perubahan AD/ART terkait tanggal, bulan dan tahun pun sudah ditetapkan dan disahkan sejak Rapat Pleno DPP, serta rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar. Selain itu, kata dia, seluruh sayap partai juga sepakat untuk mempercepat Munas XI Golkar.
"Semua pemegang hak suara DPD Provinsi dan DPD Kabupaten/Kota, serta organisasi pendiri dan didirikan, total 561 suara itu semua meminta Munas dipercepat agar dilaksanakan bulan Agustus 2024," tegas dia.
Selanjutnya, Adies selaku Ketua Steering Committee (SC) Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar juga menyampaikan bahwa Keputusan Rapimnas telah disahkan dalam Munas dan dibacakan di depan seluruh peserta Munas XI Partai Golkar. Bahkan, kata dia, tidak ada satu pun peserta Munas XI Golkar yang menyatakan keberatan terhadap hasil keputusan tersebut.
"Munas XI Partai Golkar sudah selesai, jadi saya berharap semua pihak yang kurang puas, dapat menerima hasil Munas tersebut. Semua bisa dibicarakan, apalagi Pak Bahlil Ketum terpilih orangnya sangat komunikatif,” jelas Adies.
Maka dari itu, Adies mengajak seluruh kader pihak yang kurang puas baik tingkat bawah maupun para senior Partai Golkar untuk menerima hasil Munas XI yang menetapkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum. Kata dia, apabila ada hal-hal atau keinginan sebaiknya dikomunikasikan secara langsung.
“Jangan malah mencoreng nama Partai Golkar, dengan mempersoalkan lagi hasil Munas yang telah berjalan dengan baik. Bahkan, SK dari Menkumham pun sudah dikeluarkan, terkait pengesahan AD/ART dan komposisi kepengurusan. Mari kita bekerja dan berkarya dengan solid untuk kebesaran Partai Golkar. Jangan hanya kepentingan pribadi kita mengorbankan partai kita tercinta yang sudah baik saat ini," pungkasnya.