Cak Imin Terang-terangan Bilang Sengaja Tak Datang Penuhi Undangan PB NU
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta maaf karena tidak memenuhi undangan dari panitia khusus bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang mengurus hubungan antarkedua lembaga tersebut.
“Hari ini saya diundang oleh PB NU melalui sebuah surat. Nah, saya mohon maaf enggak datang karena saya sengaja enggak datang,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu malam, 21 Agustus 2024.
Ia menjelaskan bahwa ketidakdatangannya tersebut sebagai bentuk menegakkan konstitusi, karena PKB dilindungi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, sedangkan NU oleh UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
- TVNU
“Sehingga kalau kita mau taat kepada konstitusi, jangan saling mencampuri urusan yang diatur oleh konstitusi negara. Oleh karena itu, saya berharap betul kepada PB NU untuk betul-betul mengelola organisasi sesuai dengan tata krama konstitusi, dan sesuai dengan aturan konstitusi, sehingga mohon maaf saya tidak akan bisa memenuhi undangan PB NU,” ujarnya.
Walaupun demikian, ia mengaku siap meluangkan waktu untuk mengopi bersama para pengurus PB NU.
“Saya siap ngopi. Ngopi di rumah Yahya (Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf) juga boleh, di rumah Saiful (Sekretaris Jenderal NU Saifullah Yusuf) juga boleh, di rumah Kiai Mif (Rais Aam NU Miftachul Akhyar) juga boleh, di rumah saya juga boleh,” katanya.
PB NU akan mengonfirmasi tiga hal terkait PKB kepada Cak Imin bila tiba di Kantor PB NU, Jakarta, Rabu, yaitu terkait masalah kewenangan dewan syuro, permusyawaratan, dan tata kelola organisasi. Oleh sebab itu, NU mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Cak Imin.
Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf dalam rapat gabungan di kantor Pengurus Besar NU di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024.
- nu
“Memang, ini menunjukkan niat tidak baiknya Ketua Umum PKB,” kata Ketua PB NU Umarsyah dalam konferensi pers di Kantor PB NU, Jakarta, Rabu. (ant)
PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN
Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengatakan bahwa kenaikan PPN sebanyak 12 persen bukan harga mati atau jalan salah satu-satunya untuk menguatkan APBN.
