JK Sempat Bilang Butuh Rp 600 M Biar Jadi Ketum Golkar, Begini Respons Bahlil

Bahlil Lahadalia Hadiri Munas Partai Golkar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bicara soal modal yang dikeluarkan untuk menjadi seorang ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Pramono Anung Cerita Gus Dur-Megawati Aslinya Tak Akur, Rujuk Gara-gara Nasi Goreng

Sebab, mantan ketua umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) sempat mengatakan butuh biaya sekitar Rp 600 miliar untuk bisa menduduki jabatan sebagai ketua umum Golkar.

"Enggak begitu lah, enggak," kata Bahlil kepada wartawan di JCC, Jakarta, dikutip Kamis, 22 Agustus 2024.

Golkar Rayakan Hari Ibu dengan Bedah Buku dan Pemberdayaan Perempuan

Ilustrasi Partai Golkar.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bahlil pun enggan berkomentar lebih jauh mengenai modal untuk menjadi ketua umum Golkar. Dia justru meminta awak media untuk menanyakan perihal modal itu ke Jusuf Kalla.

Sahkan Kepengurusan PMI Kubu Jusuf Kalla, Menkum Supratman: Kami Telah Beri Jawaban

Jusuf Kalla pernah menyebut perlu dana yang cukup besar untuk menjadi ketua umum Golkar. Dia memperkirakan biaya yang bakal dikeluarkan minimal Rp 600 Miliar. 

“Kalau sekarang Anda menjadi Ketua Golkar, jangan harap kalau Anda tidak punya modal Rp 600 miliar," kata JK, begitu ia karib disapa, saat memberikan sambutan dalam Seminar Anak Muda untuk Politik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. 

Mantan wakil presiden RI itu lebih jauh mengatakan, hampir semua partai politik memerlukan biaya besar. Kecuali, kata JK, parpol yang pendirinya masih ada.

Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan turut berduka cita atas tewasnya salah satu pemimpin Hamas paling Ismail Haniyeh di Iran.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

"Hampir semua partai begitu, terkecuali partai yang pendirinya masih ada, kayak PDIP, kayak Nasdem. Tetapi partai yang sudah go public, artinya pemilihannya itu butuh biaya besar," kata JK.

JK kemudian menyinggung PKB. Dia menyoroti peristiwa saat Gusdur pendiri PKB dilengserkan keponakan sendiri, yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"PKB, Gus Dur masih ada dilawan oleh keponakan; menang keponakan. Itulah, pendiri masih ada dilawan. Ah, inilah politik. Politik Indonesia mempunyai ragam beragam. Nah, bagaimana Anda semuanya masuk ke politik? Karena bagaimana pun tidak mungkin struktur suatu orientasi partai tidak mungkin kosong di bawah mesti ada terus," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya