Bahlil soal Celaka Kalau Main-main sama Raja Jawa: Itu Candaan Politik Saja

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia angkat bicara soal omongannya yang menyinggung soal Raja Jawa dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar, Rabu, 21 Agustus 2024.

Elektabilitas PDIP Masih yang Tertinggi di Jawa Tengah, Meski Alami Penurunan

Di depan para kader Golkar, Bahlil bilang keinginan dan perintah Raja Jawa harus dituruti. Dia bahkan menyebut akan celaka jika main-main dengan Raja Jawa.

Terkait hal itu, Bahlil menyebut pernyataannya soal Raja Jawa itu hanya candaan politik semata. Dia menepis ada maksud tertentu di balik pernyataannya tersebut.

Peringati HUT ke-60 Partai, Elite Golkar Serukan Kawal Kemenangan untuk RK-Suswono di Jakarta

"Oh enggak, itu candaan politik saja. Candaan-candaan politik itu. Bukan statement politik ya," kata Bahlil di JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia di Penutupan Munas XI Partai Golkar

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Survei: Pemilih PKS dan Golkar di Depok Solid Dukung Duet Imam-Ririn

Sebelumnya, Bahlil berkelakar soal 'Raja Jawa' saat memberikan pesan kepada seluruh kader partai Golkar. 

Ia meminta agar seluruh kader Golkar jadi garda terdepan dalam membela dan memperjuangkan program pemerintahan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, Prabowo-Gibran merupakan simbol pemerintahan keberlanjutan dari Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin. 

Bahlil lalu sempat menyinggung agar dapat mentaati perintah dan keinginan Raja Jawa. Namun, ia tak menyebut secara spesifik yang dimaksud Raja Jawa tersebut. 

"Karena itu pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pemerintah Jokowi-Maruf Amin, jadi kita harus lebih paten lagi. Soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita," kata Bahlil saat menyampaikan visi-misi di acara Munas XI Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Bahlil mengaku tak punya kepentingan di balik jabatannya sebagai Ketum Golkar. Ia hanya meminta Golkar harus jauh lebih baik kedepannya.

"Saya jujur saja, saya enggak punya kepentingan apa-apa pribadi, kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang," ujar Bahlil.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya