Isu Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina, Golkar: Kewenangan Ada di Ketua Umum Terpilih

Presiden Jokowi dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat acara HUT ke-58 Golkar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Ketua Steering Committee Munas Partai Golkar, Adies Kadir merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. Ia menyebut Ketua Umum terpilih akan memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar nantinya.

Yusril Sebut Prabowo Tak Mau Tarik 10 Nama Capim KPK yang Sudah Disetor Jokowi ke DPR

"Iya-iya wewenang ketum terpilih," ujar Adies di JCC Senayan, Jakarta, pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar 2024, Bambang Soesatyo dan Ketua Panitia Steering Committee Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar 2024, Adies Kadir

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Projo Sebut Jokowi Layak Menjadi Ketua Umum Partai Politik

Adies juga menjelaskan bahwa Ketua Umum terpilih nantinya memiliki wewenang untuk menentukan struktur Partai Golkar yang baru.

"Jadi ketua umum tentunya akan menentukan siapa yang akan menjadi Dewan Pembina, siapa yang menjadi Dewan Kehormatan, siapa yang menjadi Dewan Etik, mungkin juga ketua harian dan sekretaris," jelasnya.

Taspen Serahkan Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua ke Jokowi

Sebelumnya, Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin mengaku mendengar ada permintaan para kader di daerah agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.

Ngabalin menyebut permintaan itu bersamaan dengan penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar Periode 2024-2029.

"Di forum ini juga sekarang, aspirasi sedang terus berkembang dan baik dari daerah-daerah yang ada di Forum Munas ini adalah meminta kesediaan Bapak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar untuk 2024-2029," kata Ngabalin dikutip pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Di sisi lain, Ngabalin belum bisa memastikan hal tersebut. Namun, Golkar yang juga sebagai partai terbuka tetap menerima segala bentuk aspirasi, termasuk permintaan Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar.

"Karena Golkar itu adalah partai terbuka, partai modern, maka aspirasi apapun yang berkembang dimusyawarahkan," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya