Maju jadi Cagub Sulteng, Anwar Hafid Dinilai Figur Cerdas sebagai Pendidik Masyarakat
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Figur politikus Partai Demokrat Anwar Hafid sudah memiliki tiket untuk berlayar maju jadi calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng). Sosok Anwar dinilai sebagai pribadi yang memang pantas jadi pemimpin.
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Pendidikan Darunnaim Dondo, Sirajuddin M Thayib. Menurut dia, dari rekam jejaknya, Anwar merupakan cerminan tokoh terbaik saat ini untuk Sulteng.
Sirajuddin menyebut Ketua DPD Demokrat Sulteng itu punya jiwa mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan pengalamannya, Anwar sebagai figur pemimpin yang bisa mendidik rakyat.
Dia kagum dengan Anwar yang dianggap sebagai sosok yang mencerminkan nilai dalam amanat Undang-Undang Dasar 1945, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pak Anwar sebagai sosok pribadi yang betul sebagai pendidik masyarakat,” kata Sirajuddin, Selasa, 20 Agustus 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024.
- VIVA
Menurut dia, rekam jejak Anwar yang pernah jadi kepala daerah itu juga fokus pada pembangunan fisik. Namun, juga pada pembangunan karakter dan pendidikan rakyat.
Dia percaya Anwar punya komitmen khusus untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Sulteng.
Lebih lanjut, dia menyebut Anwar juga sebagai pemimpin yang serupa ulama karena statusnya sebagai Ketua Komda Alkhairaat Morowali. Sirajuddin menyebut Anwar punya kecerdasan yang juga tak hanya terbatas pada bidang akademik atau intelektual.
Namun, juga kebijaksanaan dalam memimpin dan memahami kebutuhan rakyat.“Saya mengatakan beliau ini ulama, karena beliau ini punya kecerdasan," jelas Sirajuddin.
Dia menyebut sosok Anwar juga pernah mengalami getirnya hidup. Dengan pengalaman itu, Anggota DPR itu tak ingin melihat rakyat kesusahan mendapatkan akses pendidikan.
Adapun dalam sosialisasinya sebagai bakal cagub, Anwar punya program seperti Berani Cerdas. Di dalam Berani Cerdas, terdapat inisiatif NAMBASO (Anak Miskin Bisa Sekolah). Anwar punya ide agar tak ada lagi anak-anak di Sulteng yang putus sekolah karena biaya.
