Isu Bahlil Bakal Jadi Calon Tunggal Ketum Baru, Golkar Buka Suara
- Partai Golkar
Jakarta, VIVA - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia diisukan menjadi calon tunggal untuk menduduki jabatan Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri. Partai Golkar pun akan membuka pendaftaran calon ketua umum Senin besok, 19 Agustus 2024.
Adapun terkait apakah Bahlil besok akan mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum Golkar, Ketua Panitia Steering Committee Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar 2024, Adies Kadir meminta agar menunggu besok hari.
"Untuk pendaftaran kita lihat besok ya, kita tidak bisa berandai-andai siapa calon yang akan mendaftar. Di Golkar ini banyak sekali kader, jadi kita tunggu saja sampai besok jam 10 malam siapa saja yang mendaftar menjadi Caketum," ujar Adies dalam konferensi pers di Grha DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu, 18 Agustus 2024.
Adies menyebut, meskipun para calon ketum sudah mendaftar, pihaknya juga akan melakukan proses verifikasi apakah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan atau tidak.
"Pada saat Munas itu disaring lagi, apakah kalau lolos di sini syarat-syarat persyaratan administrasi, di Munas apakah bisa mengumpulkan 30 persen minimal suara dari pemegang hak suara. Itu juga harus kita lihat nanti pada saat Rapimnas," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku akan berembuk dengan Plt Ketum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk membahas salah satu yang didukung sebagai Ketum Golkar secara aklamasi.
"Kami bertiga akan berembuk untuk memilih satu di antara kami yang kita dukung untuk menjadi ketua umum secara aklamasi," ujar Bamsoet di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu 18 Agustus 2024.
Di sisi lain, Ketua MPR RI itu menjelaskan masih mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan Bahlil dan Agus Gumiwang. Bamsoet juga mengaku dirinya, AGK dan Bahlil awalnya memang ingin maju bersama-sama untuk melawan Airlangga Hartarto dalam pemilihan Ketum di Munas Golkar.
"Karena dari awal kan kita bertiga sepakat maju bersama melawan Airlangga Hartarto sebagai petahana. Sekarang situasinya berubah, kita mesti berembuk lagi," kata Bamsoet.
Bamsoet juga menginginkan situasi Partai Golkar kondusif pasca kemunduran Airlangga Hartarto. Ia berharap agar Partai Golkar tetap solid dan tidak ada keretakkan usai Airlangga mundur.