Pesan Megawati kepada Edy Vs Bobby di Pilgub Sumut: Kamu Jenderal Pemberani!
- YouTube PDIP
Medan, VIVA – Bacalon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku menerima pesan khusus dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut tahun 2024.
Mantan Pangkostrad itu, mengatakan pesan disampaikan Megawati saat Edy Rahmayadi menerima surat dukungan maju di Pilgub Sumut 2024, di Kantor DPP PDIP, di Jakarta, Kamis 14 Agustus 2024, lalu.
"Kamu jenderal pemberani," ucap Edy Rahmayadi menirukan pernyataan Megawati, kepada wartawan di Kota Medan, Sabtu 18 Agustus 2024.
Bacalon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.(B.S.Putra/VIVA)
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Meski Edy Rahmayadi akan rival dengan Muhammad Bobby Afif Nasution, yang merupakan menantu Presiden RI, Joko Widodo di Pilgub Sumut 2024. Megawati kembali berpesan maju terus dan raih kemenangan bersama rakyat.
"Kamu maju terus, jemput kemenangan bersama rakyat. Saya dan semua kader PDIP mendukungmu," ucap mantan Pangdam I Bukit Barisan.
Edy Rahmayadi mengaku terhormat dan merasa sangat termotivasi dengan pesan khusus Ketum Megawati tersebut.
Pesan khusus itu pun, membuat Edy Rahmayadi semakin bersemangat dalam menghadapi kontestasi Pilgub Sumut di November 2024 mendatang.
"Semakin mendidih semangat perjuangan kita menerima pesan ibu Mega itu. Beliau mantan Panglima Tertinggi TNI, sangat menyentuh pesan itu," kata Edy Rahmayadi.
Lebih lanjut, Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu pun menyampaikan salam hormat kepada seluruh pengurus dan kader PDIP di Indonesia, terlebih di Sumut.
"Mari semangat terus, kita menangkan pertarungan ini. Kita lawan penindasan, mari merdeka dari segala bentuk pembelengguan, untuk Sumatera Utara yang bermartabat," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Edy Rahmayadi menerima rekomendasi dukungan maju sebagai Calon Gubernur Sumut dari Ketum PDIP Megawati.
Saat ini, Edy Rahmayadi ditugasi mencari sosok calon pendamping atau Bacalon Wakil Gubernur Sumut.
"Masih kita cari, karena memang kita tidak boleh salah pilih, pastikan tidak pengkhianat," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.
