Respons Hasto PDIP Soal Dugaan Pencatutan Data Warga Jakarta Dukung Dharma Pongrekun

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Rangkasbitung, VIVA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto merespons soal pencatutan data warga di Jakarta untuk mendukung Dharma Pongrekun, dalam Pilkada Jakarta via jalur independen.

Sebagai Murid Bung Karno, Hasto PDIP Siap Masuk Penjara Karena Bagian dari Pengorbanan

Menurutnya, hal itu dinyatakan sebagai indikasi melakukan manipulasi data. "Kami menerima banyak laporan bahwa warga DKI yang tiba-tiba tanpa tahu prosesnya dinyatakan sebagai pendukung. Sehingga ada indikasi menggunakan berbagai upaya dengan melakukan manipulasi dukungan atas penyalahgunaan KTP," kata Hasto kepada wartawan di Rangkasbitung, Banten, Jumat, 16 Agustus 2024.

Hasto berharap agar penyelenggara Pemilu dapat melakukan cross check soal temuan tersebut. Ia meminta agar penyelenggara dapat membongkar praktik pengaturan kekuasaan dalam pencatutan data tersebut.

Hasto Singgung Pihak yang Berambisi Agar Tak Dipecat dari PDIP!

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Galeri Nasional

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

"Ini laporan yang kami terima, tentu saja kami mengharapkan penyelenggara pemilu untuk mencermati dengan betul, melakukan cross check, sehingga segala sesuatunya jangan sampai ada skenario sepertinya ada kontestasi secara prosedural, tetapi faktanya ada pengaturan-pengaturan kekuasaan," kata Hasto.

Hasto PDIP Bicara usai Jadi Tersangka KPK: Kami Warga Negara yang Taat Hukum!

"Ya ini laporan, maka kami harus melakukan kajian-kajian terlebih dahulu dan kemudian menentukan sikap dan kami mendorong untuk masyarakat sipil juga untuk bersama-bersama bergerak di dalam menjaga sehatnya demokrasi," ujarnya.

Sebelumnya, pasangan Dharma Pongrekun - Kun Wardhana lolos dan memenuhi syarat dukungan untuk lanjut daftar Pilgub Jakarta melalui jalur independen. Ia menegaskan bahwa hal tersebut bukan setting-an dari KPU Jakarta.

"Saya perlu menjelaskan ini supaya jangan ada anggapan bahwa itu adalah bagian daripada setting-an KPU, sama sekali tidak," ujar Dharma di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 16 Agustus 2024.

Anggota KPU Jakarta, Dody Wijaya membantah bahwa pihaknya meloloskan cagub-cawagub yang mendaftar secara independen sehingga menghindari terjadinya Pilgub Jakarta melawan kotak kosong. Menurut dia, pihaknya sudah melewati semua tahapan dan diawasi langsung oleh Bawaslu.

"KPU pada prinsipnya bekerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kami memastikan prosedur berjalan sesuai dengan ketentuan yang seharusnya jadi KPU tidak bisa mengatur lolos atau tidak lolos," ujar dia.

Sementara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa Kartu Tanda Penduduk (KTP) 2 anaknya dicatut oleh pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana guna memenuhi syarat pencalonan Pilgub DKI Jakarta tahun 2024.

Hal itu diungkapkan oleh Anies melalui unggahan di sosial media twitter 'X'. Anies turut mengunggah sebuah bukti bahwa dua KTP anaknya dicatut.

"KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," ujar Anies dikutip dari twitter 'X' pada Jumat 16 Agustus 2024.

Anies menjelaskan bahwa untuk KTP dirinya pribadi tak dicatut pihak manapun. Hal itu sudah dicek melalui situs https://infopemilu.kpu.go.id/. "Alhamdulillah, KTP saya aman," kata Anies.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya