Gerindra: Kita Harap, Kepemimpinan Pak Prabowo Lebih Baik dari Jokowi
- DPR RI
Jakarta, VIVA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons soal permintaan maaf Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang tahunan MPR 2024. Permintaan maaf itu diakui Habiburokhman membuat dirinya terharu.
"Pidato Pak Jokowi, tadi saya cukup terharu. Beliau menyampaikan permohonan maaf kepada kita semua, kepada bangsa Indonesia," kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.
Sikap negarawan Jokowi yang mengaku belum dapat memenuhi seluruh keinginan dan harapan masyarakat Indonesia, menurutnya, perlu diapresiasi.
"Beliau mengatakan sudah melakukan yang terbaik. Tetapi beliau sadar mungkin belum bisa memenuhi seluruh harapan bangsa Indonesia. Itulah sikap negarawan sejati yang sangat kami apresiasi sikap Jokowi tadi," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III itupun berharap agar agar Prabowo Subianto sebagai calon presiden terpilih periode 2024-2029 bisa setara baiknya, bahkan lebih dalam melanjutkan kepemimpinan Indonesia.
"Kita berharap kepemimpinan ke depan, Pak Prabowo, bisa minimal sama baiknya dengan Pak Jokowi, atau bahkan lebih baik dari Pak Jokowi," tandas dia.
Presiden Joko Widodo berterus terang menyadari ketidaksempurnaan dan keterbatasan pribadinya serta kemungkinan bertindak salah dalam memimpin Indonesia selama sepuluh tahun terakhir.
"Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya; sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil, sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya," kata Jokowi dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.
"Oleh sebab itu, di pengujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu, Saudara-Saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun.
"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf; mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai," katanya.