Megawati Prihatin 'Partai Sebelah' Diubek-ubek Enggak Jelas!

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • YouTube PDIP

Jakarta, VIVA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku prihatin dengan mencuatnya isu intervesi kekuasaan untuk mengobok-obok partai politik di Indonesia. 

Anies dan Anak Abah Berlabuh Dukung Pramono-Rano, Hasto PDIP: Arus Balik Perlawanan

Megawati memang tidak menyebut secara eksplisit partai politik mana yang dimaksud. Mega mengungkap keprihatinannya dengan sebutan 'tetangga partai sebelah'.

"Kalau ini saya engga bisa bayangin ya, namanya partai dibikin seperti apa ya. Aku prihatin, coba bayangin diubak-ubek enggak jelas itu," kata Megawati di kantor PDIP, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

Megawati menyayangkan peristiwa itu, karena partai politik merupakan organisasi yang sah diatur menurut Undang-Undang, dan boleh mengikuti Pemilu secara langsung. Partai politik juga memiliki AD/ART sendiri yang harus dihormati.

Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon kepala daerah yang diusung PDIP

Photo :
  • dok PDIP
Sekjen PDIP Singgung Ada yang Berupaya Ubah Kedaulatan Rakyat Jadi "Kerajaan"

"Mbok biarin dia sesuai AD/ART berjalan, orang kita susah-susah bikin AD/ART, tapi saya enggak tahu AD/ART partai lain, tapi kan harus kita hormati dong, sama-sama kita hormati gitu loh, terus jadinya kok begini, mau gimana sih," ujarnya

Diketahui, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. 

Airlangga mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan. Selanjutnya, Airlangga mendorong penunjukkan Plt Ketua Umum Golkar dan persiapan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar.

Di luar itu, santer mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar disebabkan faktor eksternal yang mendorong 'orangnya' untuk menjadi suksesor Airlangga. 

Sementara Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Idrus Marham meyakini tidak ada “cawe-cawe” Presiden Jokowi ataupun lingkaran dekatnya di Istana terhadap Bahlil Lahadalia, yang disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai ketua umum partai.

"Saya punya keyakinan tidak ada (cawe-cawe, red.), dan tidak ada alasan untuk itu," kata Idrus Marham saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Idrus, saat diminta responnya terkait pertemuan Presiden Jokowi dan Bahlil Lahadalia beberapa hari sebelum Airlangga mundur, menilai itu tak terkait dengan urusan partai.

"Kalau pun ketemu empat mata, ya sebagai presiden dan menteri, tak ada masalah," kata Idrus.  


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya