Empat Nama dari Bamsoet hingga Agus Potensial Plt Ketua Umum, Begini Analisis Politikus Golkar

Ilustrasi Penutupan Munaslub Partai Golkar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

Jakarta, VIVA - Politikus Partai Golkar Riko Lesiangi menilai empat nama kader internal, mulai dari Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ahmad Doli Kurnia, Ace Hasan Syadzily, hingga Agus Gumiwang, berpotensi menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Menperin Pastikan Gaikindo Bakal Hadirkan Mobil Indonesia sesuai Keinginan Prabowo

"Saya rasa saat ini yang telah melewati atau sesuai aturan, ya, keempat itu," ujar Riko dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan penentuan Plt Ketum Partai Golkar akan dilakukan pada Rapat Pleno pada hari ini yang digelar pukul 19.00 WIB.

Bahlil Turun Gunung Kampanye demi Menangkan Luthfi-Yasin di Jateng

Bambang Soesatyo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Rapat pleno tersebut bakal dihadiri oleh jajaran pengurus partai, di antaranya Bamsoet, Agus Gumiwang, Ahmad Doli Kurnia, hingga Ace Hasan Syadzily.

Calon Dewas KPK Heru Kreshna Tak Setuju Tersangka Korupsi Dipajang ke Publik: Itu Membunuh karakter

Dalam rapat pleno, kata dia, nantinya akan dilakukan pemungutan suara terkait Plt Ketum Partai Golkar. Meskipun keputusan rapat pleno tersebut hanya sementara di bawah keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas), namun ia mengatakan hasilnya tetap kuat.

Menurutnya, siapapun sebenarnya bisa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Plt Ketum Partai Golkar, asalkan sudah lolos verifikasi persyaratan yang telah diberikan.

Pasalnya, kata Riko, semua kader Golkar potensial dan mumpuni lantaran sudah berproses dari pengkaderan dan jabatan struktural di publik maupun di parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Photo :
  • Kemenperin

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar di Jakarta, Minggu, 11 Agustus.

Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga.

Airlangga menyebutkan pengunduran dirinya sebagai Ketum Golkar terhitung sejak Sabtu malam. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya