Isu Reshuffle Muncul Lagi Jokowi Bakal Copot Menkum Yasonna, Begini Respons PDIP

Presiden Jokowi hadiri Perayaan HUT Partai Golkar ke-59
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Isu reshuffle mencuat akan kembali dilakukan Presiden RI Jokowi. Kabar. Kabarnya, salah satu menteri yang akan kena reshuffle adalah kader PDIP yang juga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Lagi, Jokowi Endorse Paslon Respati-Astrid dengan Blusukan di Proyek Rel Layang Warisan Gibran

Juru Bicara PDIP Chico Hakim angkat bicara mengenai isu reshuffle yang menyasar menteri dari PDIP. Isu yang berhembus Menkumham Yasonna akan dicopot dan digantikan politikus Partai Gerindra Supratman Andi Agtas.

Chico mengaku belum mendengar kabar Jokowi mau reshuffle lagi. Ia bilang jika hal tersebut terjadi, maka harapannya reshuffle murni untuk tujuan meningkatkan kinerja pemerintahan khususnya di masa transisi pemerintahan Jokowi ke pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

"Kami belum mendapat info terkait ini. Namun, tentunya harapan kami reshuffle kabinet di akhir-akhir mada jabatan Presiden Joko Widodo ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja," kata Chico, Selasa, 13 Agustus 2024.

Bendara PDIP (Ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Anies dan Anak Abah Berlabuh Dukung Pramono-Rano, Hasto PDIP: Arus Balik Perlawanan

Menurut dia, seharusnya Pemerintahan Jokowi fokus membenahi persoalan mendesak, yakni ekonomi rakyat. Hal itu, kata dia, termasuk persoalan biaya kuliah atau sekolah dan harga kebutuhan pokok yang terus meroket. Begitu juga ia menyindir perlunya evaluasi urusan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Termasuk biaya kuliah yang tinggi, biaya sekolah yang tinggi, biaya kebutuhan pokok yang begitu meroket dan banyak hal lagi. Terkait dengan percepatan dalam tanda kutip pembangunan  IKN yang perlu juga dievaluasi," ujar Chico.

Selain itu, Chico berharap reshuffle kabinet di akhir pemerintahan Jokowi, bukan dilakukan untuk sharing atau bagi-bagi jabatan. Menurut dia, reshuffle kabinet jika terjadi, harus dengan tujuan sinkronisasi dengan pemerintahan ke depan. 

"Karena sesungguhnya ini bukan sekali ada masa transisi dalam kepemimpinan di republik ini. Kita melihat banyak hal yang unik yang dilakukan di masa transisi khususnya di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo yang akan menyambut datangnya kepemimpinan baru ke depan," kata Chico.

Selain menteri PDIP, reshuffle terhadap menteri dari Partai Nasdem juga mencuat isunya.  Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siri Nurbaya yang merupakan kader Nasdem diisukan akan diganti oleh Raja Juli Antoni yang kini Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang. 

Raja Juli saat ini juga menjabat Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang notabene partai yang dipimpin putra Jokowi, Kaesang Pangarep.

Sebelumnya, isu reshuffle benar terjadi saat Jokowi mengubah formasi menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juli 2024. Jokowi menunjuk 2 wakil menteri dari loyalis Presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Thomas Djiwandono dan Sudaryono.

Status Thomas Djiwandono merupakan keponakan Prabowo yang juga Bendahara Umum Partai Gerindra. Thomas diplot menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan. 

Adapun Sudaryono dipercaya Jokowi menggantikan Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya