Jalin Komunikasi dengan Anies, PDIP Klaim Upayakan Pilgub Jakarta Tak Lawan Kotak Kosong

Bendara PDIP (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – PDI Perjuangan (PDIP) mengklaim terus berkomunikasi dengan partai politik lain untuk memastikan tak ada calon tunggal yang melawan kotak kosong di Pilkada 2024. Ikhtiar PDIP itu termasuk di Pilgub Jakarta 2024.

Timses Bantah Mardani soal KIM Plus Tak Optimal Menangkan RK-Suswono

Juru Bicara PDIP, Chico Hakim mengatakan demokrasi yang substansial seharusnya memberikan pilihan dan alternatif bagi masyarakat pemilih di pemilu. Ia bilang PDIP ingin membuat demokrasi berjalan pada relnya yang sehat. 

"Dan, sebisa mungkin akan mengupayakan tidak terjadi dukungan partai politik mengerucut hanya ke satu calon yang kemudian akan melawan kotak kosong,” kata Chico kepada awak media, Selasa, 13 Agustus 2024. 

Seorang Petugas Meninggal Dunia usai Bertugas di TPS di Pilkada Bali

Jubir PDIP Chico Hakim

Photo :
  • YouTube Indonesia Lawyers Club

Chico menuturkan selain parpol, pihaknya juga menjalin komunimasi dengan tokoh-tokoh politik yang memiliki kans untuk diusung dalam Pilkada. Ia tak menafikan komunikasi itu juga dilakukan dengan bakal cagub Jakarta Anies Baswedan.

PKS Akui Ada Efek Anies Bantu Kemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

"Tentunya kami menjalin komunikasi dengan banyak partai politik yang lain dan juga dengan tokoh-tokoh politik. Termasuk Pak Anies Baswedan dan yang lainnya yang mempunyai potensi untuk maju sebagai calon gubernur,” lanjut Chico.

Lebih lanjut, dia menambahkan, dalam satu daerah yang besar seperti Jakarta dengan kondisi penduduk yang beragam. Ia menuturkan, fenomena kotak kosong tak boleh terjadi.

"Khususnya apalagi di daerah sebesar Jakarta dengan problematika yang begitu beragam, dengan masyarakat yang begitu heterogen, berbeda suku, agama, ras, antar golongan. Serta juga tentunya tantangan-tantangan besar ke depannya," ujarnya.

Lebih jauh Chico mengaku, di internal partai, PDIP juga tengah menyiapkan kadernya yang akan diajukan sebagai nama dalam kombinasi pasangan cagub maupun cawagub.

"Seperti nama Pak Ahok, maupun nama Pak Djarot, ada nama mas Pras (Prasetyo Edi). Ada nama Charles Honoris, ada juga nama bang Rano Karno dan nama-nama lain ya," jelas Chico. 

"Semoga saja dalam waktu dekat ini bisa terwujud. Namun, tentu waktu juga masih cukup panjang sampai tenggat waktu dan hari pendaftaran. Sehingga kami juga masih ada waktu untuk menentukan sikap ke depannya," imbuhnya.

Adapun dalam dinamika Pilgub Jakarta, Anies yang sebelumnya didukung PKS, PKB, dan Nasdem malah terancam gagal berlayar. Hal itu karena tiga parpol pendukungnya itu beri sinyal cabut dukungan sehingga Anies sulit maju jadi cagub.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya