Kaget Diberi Waktu 40 Hari Cari Koalisi, PKS Singgung Anies Baswedan Tidak Mau jadi Kader
- istimewa
Jakarta, VIVA – Anies Baswedan mengaku kaget dengan pernyataan para Jubir Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, yang menyebut ada tenggat waktu 40 hari untuk dirinya mencari koalisi di Pilgub Jakarta pasca didukung. Anies mengaku tidak ada soal itu.
Bantahan Anies tersebut, ditanggapi oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jakarta, Khoirudin. Jelasnya, pihaknya meminta kepada Anies Baswedan untuk menggaet partai politik lain, utamanya Nasdem dan PKB untuk menyetujui pasangan cagub-cawagub usulan PKS. Anies Baswedan – Sohibul Iman.
Khoirudin menjelaskan, bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga sudah ikut turun tangan meminta dukungan dari parpol lain agar bersedia mengusung Anies sebagai cagub dan Sohibul Iman cawagub di Pilkada Jakarta.
"Tetapi sampai melewati tanggal 4 Agustus ketika PIC dari PKS menanyakan hasil perjuangan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian dari Nasdem dan atau PKB untuk mencalonkan Pak Anies, ternyata Pak Anies belum bisa mendapatkan kepastian," ujar Khoirudin dalam pesan suaranya, dikutip Senin 12 Agustus 2024.
Sampai dengan saat ini Nasdem dan PKB masih belum bisa menerima Anies – Sohibul Iman. Maka dari itu, kedua partai itu membuka peluang untuk menarik dukungan kepada Anies jika kesepakatan tak terjalin.
"Dari pimpinan Nassem, Pak Sahroni dan PKB Pak Jazilul Fawaid justru pada akhir Juli dan awal Agustus malah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi, tidak melanjutkan dukungan pada Pak Anies sebagai calon gubernur di Jakarta," jelas Khoirudin.
Untuk memudahkan, Khoirudin menyebutkan pernah menawarkan Anies untuk bergabung menjadi kader PKS, bila susah menerima Sohibul untuk cawagub. Ini sebagai cara memudahkan dirinya mencari pasangan cawagub yang lebih diterima parpol lain. Sehingga pembentukan koalisi bisa lebih mulus.
"Saya, Khoirudin pernah sampaikan langsung ke Pak Anies agar kalau tidak menerima Pak Sohibul Iman, maka Pak Anies bisa mengenakan jaket putih, masuk sebagai kader PKS. Jadi, nanti sebagai calon gubernur dari PKS, sehingga bisa mengambil calon wakil gubernur dari luar PKS," jelasnya.
Namun, hingga kini, Anies tak menerima penawaran tersebut. "Tetapi waktu itu Pak Anies tidak menyambut positif ajakan tersebut malah menyampaikan keinginan Pak Anies untuk netral," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kaget ketika mendengar kabar terkait dengan PKS yang memberi tenggat waktu untuk mencari partai politik untuk koalisinya untuk ikut mencalonkan dirinya di Pilgub DKI Jakarta tahun 2024.
Melalui rekaman suara, Anies membantah pernyataan PKS tentang tenggat 40 hari tersebut. Ia terkejut karena menurutnya, pembicaraan seperti itu tidak pernah dibahas dalam diskusi internal antara Anies dan PKS.
"Sama sekali kita tidak membahas soal 40 hari dan lain-lain.Saya kaget mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain. Mengapa kaget? karena memang tidak pernah dibahas. Setahu saya tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain," kata Anies dilansir dari YouTube tv One pada Senin (12/8/2024).
Anies mengungkapkan bahwa tidak pernah ada batas waktu yang ditentukan mengenai surat keputusan (SK) dari partai lain. Hingga saat ini, pembicaraan antara Anies dan PKS hanya mencakup persetujuan Muhammad Sohibul Iman (MSI) sebagai calon wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta.