Anies Kaget Dengar Kabar PKS Beri Tenggat Waktu untuk Cari Koalisi Pilgub DKI

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku kaget ketika mendengar kabar terkait PKS memberi tenggat waktu untuk mencari partai politik sebagai koalisi Pilkada DKI Jakarta pada November 2024.

Rano Karno: Tak Perlu Strategi Khusus Lawan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Rasa kaget Anies itu disampaikan kepada Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin melalui rekaman suara. Rekaman suara tersebut telah dibenarkan oleh Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian.

Angga menyebutkan bahwa rekaman suara tersebut memang dikirimkan oleh Anies kepada Khoirudin secara pribadi.

Rano Karno Bakal Kasih Beasiswa Bagi Peserta Didik Kurang Mampu

"Pesan itu adalah pesan private yang dikirim Pak Anies ke Ustadz Khoirudin," ujar Angga saat dikonfirmasi pada Senin, 12 Agustus 2024.

Sohibul Iman dan bertemu Anies Baswedan

Photo :
  • Twitter DPP PKS
Dukung RK Temui Anies, Gerindra: Akan Ada Tukar Cerita dan Pengalaman

Dalam rekaman tersebut, Anies menyatakan kaget bahwa PKS sudah memberikan waktu 40 hari untuk mencarikan partai koalisi yang mau mendukungnya bersama Sohibul Iman.

Anies mengatakan, hal itu tidak pernah ada pembahasan terkait tenggat waktu menjalin komunikasi dengan partai politik untuk membentuk koalisi.

"Cuma saya kaget aja mendengar Jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline mencari partai lain. Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas ya. Dan setahu saya memang tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain, yang ada adalah soal apakah setuju dengan Pak MSI sebagai pasangan," ujarnya.

Peluang PKS Tinggalkan Anies

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memberikan tenggat waktu selama 40 hari untuk Anies Baswedan, mencari koalisi yang bisa mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) di Pilgub DKI Jakarta. Namun, tenggat waktu itu sudah habis saat ini.

PKS pun berpeluang untuk meninggalkan Anies Baswedan yang hanya diminta untuk memastikan pasangan AMAN berlayar. PKS hanya butuh 4 kursi lagi untuk mencalonkan diri di Pilgub Jakarta.

"Sebagai partai pemenang di Jakarta, DPP PKS sudah memutuskan bahwa kadernya harus ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta baik sebagai cagub atau cawagub. Prioritas kami saat ini adalah memastikan pasangan AMAN berlayar. Dan kami sangat berharap Mas Anies sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi tersebut," ujar Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid kepada wartawan Kamis, 8 Agustus 2024.

Kholid mengatakan bahwa PKS sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik, di antaranya Partai Nasdem dan PKB. Kedua partai politik itu berkomunikasi dengan PKS lantaran berpeluang mendukung Anies di Pilkada Serentak 2024.

Namun begitu, tenggat waktu PKS untuk Anies mencari koalisi sudah habis sejak 4 Agustus 2024. Maka itu, PKS kini justru membuka komunikasi dengan partai politik di luar koalisi yang pernah dibangunnya saat Pilpres 2024 kemarin.

"Salah satu opsi komunikasi tersebut juga membangun komunikasi politik dengan KIM, di mana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS," kata Kholid.

Kholid menyebut telah memberikan tenggat waktu yang cukup selama 40 hari sejak Anies-Sohibul Iman dideklarasi maju di Pilgub Jakarta. Tetapi, Anies dinilai belum maksimal mengusahakan agar tiket ini berlayar. 

"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut. Dan kami terus berdoa agar semua ikhtiar dimudahkan," kata dia.

Kholid bersikap tegas, bahwa PKS akan berkomitmen pada dua opsi setelah ini. Adapun, opsi pertama PKS yakni tetap mengupayakan pasangan Anies-Sohibul Iman tetap maju di kontestasi Pilkada 2024.

"Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi. Di kedua opsi itu, PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga entah sebagai cagub atau cawagub. Insya Allah," tukasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya