Berpasangan dengan Jenal dari Gerindra, Dedie Rachim Yakin Koalisi Bogor Maju Solid
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Bogor, VIVA – Calon wali kota Bogor dari PAN, Dedie A Rachim, yakin Koalisi Bogor Maju yang tergabung dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tetap solid setelah Partai Gerindra mengusungkan nama Jenal Mutaqin sebagai kandidat wakil pasangannya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kota Bogor Sopian Ali Agam, mengatakan, saat ini Gerindra tengah berkomunikasi dengan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ada di Kota Bogor, termasuk partai di luar KIM, yakni partai Nasdem, PPP, dan PKB.
"Kemarin juga PKB datang ke rumah Pak Prabowo mungkin ada komunikasi. Apalagi konstelasi di Jabar turun ke wilayah," katanya saat Deklarasi Posko Relawan Jenal Mutaqin, di Kota Bogor, Minggu, 11 Agustus 2024.
Sehingga ada peluang partai yang ada di KBM (Koalisi Bogor Maju) yang sebelumnya dicetuskan
Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kembali menjalin komunikasi dengan dengan masuknya Gerindra.
"Justru bertambah kuat dengan masuknya Gerindra," jelasnya.
Dedie Rachim mengatakan, Gerindra memang seharusnya ada di dalam KBM. "Bukan masuk justru seharuanya Gerindra di dalam," ujarnya.
Jenal Mutaqin meyakini pasangan Dedie dengan dirinya akan langgeng.
"Seribu persen saya yakin karena dua partai (Gerindra dan PAN) sudah mengeluarkan rekomendasi pasangan dan kami sudah dipanggil oleh pimpinan di tingkat DPP, bahwa yang dijalankan di Bogor ini semua hanya ikhtiar, keputusan berpasangan dengan partai apa dan siapa itu bukan ranah dan kewenangan kami, artinya, pusat mengeluarkan rekomendasi paslon berdasarkan berbagai pertimbangan dan ini untuk kepentingan bersama agar semua berjalan kondusif," ujarnya.
Saat ini juga Ketua Gerindra Kota Bogor tengah menjalin komunikasi dengan beberapa partai KBM terkait Gerindra yang mengeluarkan rekomendasi harus berpasangan dengan PAN. Artinya, partai yang berada dalam KBM seperti Golkar dan PSI terinformasikan dengan meminta pendapat masing-masing partai.
"Mau bersama-sama atau mau berpecah. Nah, kalau kemarin saya dapat informasi itu pada dasarnya semua partai kembali kepada DPP partai, artinya bisa bersama-sama atau bertambah atau berkurang dadi KBM sebelumnya," ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga Dedie menyampaikan dirinya optimis bahwa KBM solid karena komunikasi panjang yang terus dijalin tetap baik, seperti yang disampaikan Gerindra bahwa semua akan tergantung pada keputusan partai di pusat.
"Jadi, mundurnya Pak Bima Arya dalam pencalonan gubernur Jawa Barat hasil dari kesepakatan bersama. Jadi, tidak bisa lepas. Makanya ini semua diserahkan ke DPP, apa yang bisa diambil langkah yang tepat untuk itu tadi Bogor bisa berkoalisi tetap bertahan dan bersama,dalam konteks KBM bisa saja namanya berubah bisa, dengan beberapa partai yang menyatakan keinginan bergabung berubah namanya saja, tapi kebersamaannya tetap," katanya.