Politikus Senior Eros Djarot Tengarai Situasi Bahaya atas Pengunduran Diri Airlangga dari Golkar

Acara puncak HUT ke-56 Partai Golkar. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA - Politikus dan budayawan Soegeng Rahardjo Djarot alias Eros Djarot menilai pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar dapat diistilahkan sebagai kudeta Golkar.

Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri, Anindya: Pendekatan Proaktif Indonesia dengan Global

Menurut dia, patut diwaspadai adanya upaya seseorang yang ingin menjadi Ketum Partai Golkar, tetapi tidak mengikuti ketentuan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) partai sehingga berupaya menggunakan cara-cara lain.

"Saya rasa kalau ada istilah kudeta Golkar ya, kalau ada istilah begitu rasanya enggak salah juga ya," kata Eros ditemui usai acara peluncuran buku biografi anggota DPR RI periode 1987-1997 Palar Batubara berjudul 75 Tahun Bang Palar Batubara, Jiwa Sang Patriot di Jakarta Selatan, Minggu, 11 Agustus 2024.

Airlangga Tegaskan Tak Ada Tambahan Kuota Subsidi Motor Listrik Tahun Ini

Ilustrasi Partai Golkar.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Eros menilai mundurnya Airlangga dari kursi pimpinan partai berlambang pohon beringin itu misterius sehingga tak pelak memunculkan pertanyaan-pertanyaan, termasuk apa desain politik setelah Airlangga mundur.

Industri Padat Karya Terpuruk, 15 Investor Asing Jajaki Investasi Tekstil di RI

"Kalau dibilang secara ikhlas (mundur) kok enggak terbaca ya, kalau mundur terkait pertimbangan yang sifatnya menyelamatkan negara, kok kayaknya juga kurang kuat alasannya. Jadi, mundurnya kenapa?" tuturnya.

Ia mengaku heran sekaligus menyayangkan peristiwa mundurnya Airlangga sebagai Ketum Partai Golkar.

"Golkar yang sebetulnya partai yang cukup mengakar sejak lama, kok semudah itu rontok ataupun dipereteli seperti ini," ucapnya.

Partai Golkar. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Golkar merupakan partai yang memiliki kesejarahan khusus di Indonesia sehingga dia menyayangkan apabila kemudian menjadi pemenuh hajat politik seseorang.

"Yang paling penting sangat menyedihkanlah, artinya Golkar itu aset bangsa, aset nasional, sehingga keberadaan Golkar yang sehat itu diperlukan bangsa ini. Akan tetapi, kalau Golkar yang menjadi alat kekuasaan yang pragmatis dan sementara itu bahaya," kata dia.

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan kemundurannya dari jabatan dengan alasan dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan dam keutuhan Partai

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Mahabesar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga dalam video tersebut.

Airlangga menginformasikan bahwa pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar terhitung sejak Sabtu malam, 10 Agustus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya