Elite Golkar: Pengunduran Diri Airlangga Hartarto Jadi Syarat Cari Ketum Baru

Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia (tengah) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 8 Agustus 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan pengunduran diri Airlangga Hartarto merupakan hal yang biasa. Dia menjamin, roda organisasi partai tak akan terganggu meski Airlangga mundur dari jabatannya sebagai ketua umum.

Genjot Inovasi Bagi Konsumen, Unilever Indonesia Fokus 3 Hal Ini

Doli menjelaskan, Partai Golkar memiliki pengalaman dan mekanisme yang menjadi rujukan dalam menjalankan roda organisasi.

"Buat Partai Golkar, pengunduran diri institusi ketua umum itu bukan sesuatu yang, insyaallah (tidak), akan mengganggu perjalanan roda organisasi Partai Golkar," ucap Doli kepada wartawan di kantor pusat Partai Golkar, Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024.

Bahlil Turun Gunung Kampanye demi Menangkan Luthfi-Yasin di Jateng

Ilustrasi Musyawarah Nasional Partai Golkar.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

Dalam AD/ART Partai Golkar, Doli menyebut ada tiga hal yang menjadi syarat bagi partainya untuk menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

DPP Golkar Ancam Sanksi Kadernya yang Membelot di Pilkada Bekasi 2024

Pertama, apabila seorang ketua umum itu berhalangan tetap. Kedua, jika ketua umum terkena masalah hukum. Ketiga, apabila ketua umum itu mengundurkan diri.

"Jadi, sebenarnya dengan pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai ketua umum tentu itu sudah menjadi syarat untuk mencari ketua umum yang baru melalui forum musyawarah nasional luar biasa," katanya.

"Tetapi untuk menuju ke sana juga ada proses dan tahapan yang diatur juga dalam mekanisme organisasi."

Ilustrasi Partai Golkar.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum Partai Golkar di Jakarta, Minggu.

Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Mahabesar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga dalam video tersebut.

Airlangga menginformasikan bahwa pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar terhitung sejak Sabtu malam, 10 Agustus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya