Soroti PBNU Recoki PKB, Said Aqil: Jadikan sebagai Jamu Pahit, Tidak Papa Asal Sembuh

Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Perseteruan Partai Kebangkitn Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jadi sorotan luas. PBNU sampai membentuk Panitia Khusus atau Pansus PKB.

Pra MLB NU Usulkan Daftar Calon Ketum PBNU, Tak Ada Nama Gus Yahya

Menanggapi itu, Ketua Umum PBNU periode 2010-2021 K.H. Said Aqil Siroj, meminta seluruh kader PKB untuk menjadikan serangan, kritikan, dan penggerogotan yang terjadi sebagai cambuk atau jamu. Menurut dia, tak masalah pahit asal menyehatkan. 

Dia bilang semakin PBNU mengkritik PKB, maka partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu semakin sehat dan kuat.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

"Jadikan apa yang dihadapi hari ini sebagai cambuk. Jadikan sebagai jamu, pahit, tidak papa asal sembuh. Semakin mereka mengkritik PKB, PKB semakin sehat dan kuat," kata Said Aqil dalam Istigasah Kubro yang digelar DPC PKB Bandung, Sabtu, 10 Agustus 2024.

Cak Imin bersama elite PKB menemui Presiden Jokowi di Istana Negara.

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Prabowo Minta Koruptor Kembalikan Uang Korupsi, PKB: Ini Jadi PR Besar Penegak Hukum

Said Aqil bilang PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin semakin maju. Pun, menurut dia, PKB mencatatkan pencapaian moncer di Pileg 2024 dengan penambahan dari 58 kursi menjadi 68 kursi DPR RI. 

"Itu semua berkat Gus Muhaimin, dan temen-teman PKB di pusat dan daerah," kata Kiai Said.

Lebih lanjut, Said menyampaikan kesaksian upaya PKB Bandung menjaga kesolidan. Bagi dia, hal itu terjadi karena adanya kekompakan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB.

"Tanpa kekompakan antara NU dan PKB, tidak mungkin sukses," ujar rektor Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon itu.

Kemudian, Mutasyar PBNU masa khidmad 2022-2027 itu bercerita bahwa ia termasuk tim lima pendiri PKB. Tim lima bertugas membuat konsep PKB, baik mencakup muqadimah maupun Aanggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). 

"Dari lima orang anggota tim lima, tiga orang telah meninggal dunia, dan dua orang masih hidup. Yakni, saya dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Tiga orang yang telah berpulang, bapak Rozi Munir, bapak Ahmad Bagdja, dan bapak Mustopa Zuhad," jelas Kiai Said.

Dia pun menambahkan, lambat laun langkah PKB saat ini semakin mantap. Dengan pencapaian di Pileg 2024, semakin dapat kepercayaan 
dari masyarakat.

"Alhamdulillah berkat kerja keras Gus Muhaimin dan seluruh kader PKB dari tingkat pusat maupun daerah," kata Said.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya