Tokoh Buol: Sejak Pencalonan Awal, Anwar Hafid Selalu Diharapkan jadi Gubernur Sulteng
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Politikus Partai Demokrat yang juga bakal cagub Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid mendatangi Bunobogu Selatan, Kabupaten Buol. Anwar ke Buol ditemani cawagub Reny Lamadjido.
Kedatangan pasangan Anwar-Reny itu disambut antusias oleh warga Bunobogu Selatan. Ada yang meneriaki 'Anwar Hafid Gubernurku'.
Tokoh masyarakat Bunobogu Selatan, Mohammad Iksan menyampaikan antusiame warga karena sudah sejak lama mengharapkan sosok pemimpin seperti Anwar Hafid. Dia bilang Anwar memiliki pemimpin dengan rekam jejak karir yang luar biasa.
“Memang dari dulu sejak pencalonan awal pak anwar hafid selalu diharapkan sebagai Gubernur Sulteng,” kata Iksan, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Iksan bilang, figur Anwar Hafid adalah pemimpin yang luar biasa dengan merujuk pengalaman menjadi Bupati Morowali. Rekam jejak Anwar dinilai bisa bawa kesejahteraan bagi warga Morowali .
Dia menyebut program yang digagas Anwar Hafid pernah dipraktikan saat memimpin Morowali. Maka itu, tak ada lagi keraguan bahwa Anwar Hafid tak bisa menjalankan programnya.
Iksan menyebut dua program unggulan Anwar yakni Berani Cerdas dan Berani Sehat. Kata dia, dua program itu bantu rakyat dari beban biaya pendidikan dan kesehatan. Ia menyebut dua program itu pernah dilakukan Anwar untuk Morowali.
Menurut dia, dengan rekam jejak itu, masyarakat pemilih di Bunobogu Selatan diharapkan bisa menentukan pilihan politiknya untuk memilih pemimpin yang punya pengalaman.
“Saya mengimbau seluruh masyarakat Bunobogu Selatan, mari kita pilih Anwar Hafid karena rekam jejaknya nyata,” jelas Iksan.
Pun, ia menyebut kepemimpinan Anwar dengan indeks pembangunan manusia (IPM) Morowali yang meningkat signifikan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, IPM di Morowali meningkat drastis dari dari 69,33 persen pada 2007 menjadi 71,14 persen pada 2018.
Meningkatnya IPM itu sejalan dengan meningkatnya angka harapan hidup di Morowali. Adapun angka harapan hidup di Morowali, sebagaimana dihimpun oleh BPS Sulteng, meningkat dari 65,22 tahun di 2007, menjadi 68,22 pada 2018.