Anies Baswedan Terancam Gagal Maju Pilkada Jakarta, Jubir Anies: Elektabilitasnya Tinggi

Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Anies Baswedan terancam gagal maju Pilkada Jakarta 2024 setelah partai yang mengusungnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengumumkan nama calon gubernur (cagub) baru.

KPU: Semangat Pilkada Tak Terwakili jika Kotak Kosong Menang

"Karena baru dapat SK (surat keputusan) usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi (bakal) cagub/cawagub, kata Wakil Sekjen PKS, Zainudin Paru dalam keterangan tertulisnya, Jumat 9 Agustus 2024.

Zainuddin menjelaskan, alasan keduanya terancam gagal maju dalam Pilgub Jakarta nanti karena pasangan Anies-Sohibul tidak kunjung mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya.

Fenomena Calon Tunggal Pilkada 2024 Punya Ciri yang Khas dibanding 2015, Menurut Pakar

"Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah," ujarnya

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyebut bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam waktu dekat akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus terkait pencalonan pada Pilkada Jakarta 2024.

5 Jenderal di Tim Pemenangan Luthfi-Taj Yasin Lawan Andika-Hendi, Ada Eks KSAD dan Kapolri

Menanggapi isu Anies Baswedan terancam gagal maju Pilkada Jakarta, Juru Bicara (Jubir) Relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan angkat bicara, menurutnya elektabilitas Anies di Jakarta mencapai 80 persen.

"Nasdem 11 Kursi, PKB  10 Kursi dan yang belum memberikan dukungan ada PDIP 15 Kursi, Perindo 1 Kursi dan PPP ada 1 Kursi," kata Jubir relawan Anies, Iwan Tarigan kepada Viva.co.id, Sabtu 10 Agustus 2024.

"Kita harapkan Partai yg masih tersisa bersatu menjadi 1 koalisi. Ini perlu karena Anies mempunyai elektabilitas tertinggi, tingkat kepuasaan selama memimpin DKI lebih 80 persen," tambah Iwan.

Ia pun optimistis Anies Baswedan tetap maju Pilkada Jakarta karena, sambung Iwan, Partai yang menyatakan dukungan masih mencukupi suara untuk maju.

Sedangkan Anies Baswedan mengatakan tidak mendengar keterangan resmi dari PKS yang akan meninggalkannya dan membuka opsi untuk mengusung calon gubernur (cagub) lain di Pilkada Jakarta 2024.

"Alhamdulillah, secara resmi kita belum mendengar apa-apa. Jadi kalau kabar-kabar angin banyak sekali, spekulasi banyak sekali, kita ikuti sikap resmi karena itulah sikap yang menjadi rujukan kita semua," jelas Anies Baswedan di Jakarta Barat, Jumat 9 Agustus 2024.

Anies pun dengan tegas mengatakan bakal menunggu sikap resmi PKS ketimbang berspekulasi soal dukungan. Ia juga menyebut waktu pendaftaran Pilkada masih cukup lama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya