Tiki Taka Koalisi Prabowo di Jakarta

Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Jelang pendaftaran Pilkada 2024, dinamika politik Pilgub Jakarta paling jadi sorotan. Figur Anies Baswedan yang digadang jadi bakal cagub Jakarta terkuat malah terancam gagal berlayar.

Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

Mantan capres 2024 itu berpotensi ditinggal partai pendukungnya yakni PKS, PKB, dan Nasdem. Sinyal meninggalkan Anies diperlihatkan tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan di Pilpres 2024 tersebut jelang tiga pekan pendaftaran pilkada.

Padahal, tiga parpol itu sebelumnya sudah mengumumkan dukungan buat Anies maju jadi bakal cagub Jakarta. Isunya tiga parpol itu digoda Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang merupakan poros yang memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. 

Yusril Blak-Blakan soal Napi Kalau Mau Dapat Amnesti Prabowo Harus Ikut Komcad

Elite KIM pun sudah menggaungkan KIM Plus dalam dua pekan terakhir. Wacana KIM Plus itu untuk menampung partai di luar KIM seperti Koalisi Perubahan atau PDIP. 

Ide KIM Plus menguat sejak Partai Golkar mengumumkan akan mengusung Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat. Partai Golkar merupakan salah satu anggota KIM.

Tak Ada Efek Jera Bagi Koruptor Kalau Dimaafkan, Yusril Singgung 'Otak Belanda'

Baca Juga: Anies Bisa Gagal Nyagub, Rocky Gerung: Jadi Bola yang Disepak Kiri Kanan tuh

Manuver Golkar itu berimbas dalam dinamika Pilgub Jakarta. Ridwan Kamil alias RK yang sebelumnya digadang jadi bakal cagub Jabar didorong maju ke Jakarta.

Anies Baswedan saat nyoblos Pilpres 2024

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Anies Ditinggal

Pakar politik Ujang Komarudin memprediksi Anies tak akan dapat tiket maju jika melihat dinamika sekarang. Dia mengatakan demikian karena Anies berpotensi ditinggalkan PKS, PKB, dan Nasdem.

Menurut Ujang, tiga partai itu akan tergoda untuk gabung ke KIM Plus. Dengan kondisi itu, Anies sulit maju sehingga RK berpotensi akan melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta 2024.

"PKB, PKS, dan Nasdem akan masuk KIM Plus. Dari situlah, kelihatannya Ridwan Kamil akan melawan kotak kosong," kata Ujang kepada VIVA, Jumat malam, 9 Agustus 2024.

Ujang menuturkan jika melihat dinamika terbaru, prediksinya seperti mendekati kenyataan bahwa Anies kemungkinan ditinggal. Ia menyebut PKB, PKS, dan Nasdem akan merapat ke poros Prabowo.

Dia menambahkan Pilgub Jakarta akan jadi perhatian elite parpol karena terkait dengan panggung Pilpres 2029. "Makanya, Jakarta jadi fokus perhatian semua elite termasuk para dewa-dewa untuk menentukan katakanlah puzzle-puzzle koalisi di Jakarta," jelas Ujang.

Masih Ada Kesempatan

Berbeda dengan analisa pengamat politik Jamiluddin Ritonga yang menilai peluang RK melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta kecil. Dia menuturkan RK vs kotak kosong bisa terealisasi jika KIM Plus benar-benar terwujud.

"Plus yang dimaksud di sini tentunya bila PKB, Nasdem, dan PKS bergabung dengan KIM," sebut Jamil, sapaan akrabnya, kepada VIVA, Jumat malam, 9 Agustus 2024.

Anies Baswedan (kanan) dan Ridwan Kamil (kiri)

Photo :
  • Instagram @aniesbaswedan

Jamil bilang KIM Plus hanya bisa merayu satu atau dua partai Koalisi Perubahan maka RK vs kotak kosong tak akan terealisasi. Menurut dia, parpol yang tak gabung ke KIM Plus itu bisa berkoalisi dengan PDIP.

"Sebab, satu atau dua partai masih berpeluang berkoalisi dengan PDIP untuk dapat mengusung pasangan cagub di Pilgub Jakarta," ujar Jamil.

Bagi dia, KIM masih akan sulit merayu semua partai Koalisi Perubahan. Ia prediksi KIM Plus paling mentok hanya bisa membajak dua partai. "KIM maksimal hanya dapat merangkul dua partai, yaitu PKB dan Nasdem atau PKB dan PKS atau Nasdem dan PKS," tuturnya.

Jamil masih meyakini Pilgub Jakarta 2024 akan diisi oleh dua poros koalisi. Peluang itu masih terbuka sambil melihat dinamika menuju pendataran pilkada pada akhir bulan Agustus ini.

"Kalau dua poros itu terbentuk, maka RK akan berhadap dengan Anies. Dua sosok ini punya kapasitas yang relatif setara," ujar eks Dekan FIKOM Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta itu.

Adapun proses politik yang dinamis diperlihatkan dalam tiga hari terakhir menuju Pilgub Jakarta. RK sudah disuarakan elite KIM sebagai bakal cagub yang disepakati akan diusung.

Bahkan, RK yang notabene kader Golkar sudah diminta secara resmi oleh partainya untuk maju jadi bakal cagub Jakarta. 

Lalu, Jusuf Hamka alias Babah Alun yang sebelumnya digadang jadi bakal cagub Jakarta malah dapat tugas on the way ke Jabar dengan posisi bakal cawagub. Isu yang mencuat kader Golkar akan diplot sebagai bakal cawagubnya Dedi Mulyadi di Jabar.

Selain Babah Alun, ada nama lain yang digadang jadi pendamping Dedi seperti istri RK,  Atalia Praratya.

Kemudian, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sudah melempar inisial S sebagai teka teki terkait figur bakal cawagub untuk RK di Jakarta.

"Sudah ada (bakal cawagubnya), sementara inisialnya S," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya